Bitcoin telah jatuh kembali ke angka lima digit, mencapai level terendah intraday di $95.164 selama jam-jam awal perdagangan di Asia pada hari Rabu, menurut CoinGecko. Penurunan tersebut menandai penurunan 6% dalam waktu 12 jam, menghapus sebagian besar keuntungan aset baru-baru ini.

Sehari sebelumnya, pada tanggal 7 Januari, Bitcoin telah naik ke $102.000, kenaikan mingguan sebesar 10%. Namun, aksi jual saat ini telah menghapus kenaikan tersebut. Meskipun mengalami kemunduran ini, BTC terus diperdagangkan dalam kisaran yang telah dipertahankannya sejak pertengahan Desember, menyusul penurunan dari titik tertingginya sepanjang masa.

Likuidasi Besar-besaran Melanda Pasar:

Selama 24 jam terakhir, pasar kripto telah mengalami likuidasi dengan total $695 juta, menurut Coinglass. Sekitar 235.000 pedagang terdampak, dengan posisi beli menyumbang sekitar 90% dari kerugian.

• Izin Tertinggi:

• Likuidasi tunggal terbesar terjadi pada Binance, yang melibatkan posisi ETH/USDT senilai $17,7 juta.

• Lebih dari $300 juta dilikuidasi dalam perdagangan BTC dan ETH saja.

Penyedia derivatif Greeks Live mengaitkan koreksi tajam tersebut dengan penurunan saham-saham utama AS seperti Nvidia dan Tesla secara bersamaan. Mereka mencatat bahwa sentimen pasar telah berubah menjadi pesimis, dipengaruhi oleh menguatnya dolar AS dan turunnya harga saham.

Tekanan Makroekonomi Membebani Kripto

Para ahli berpendapat bahwa penurunan harga kripto dapat dikaitkan dengan data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan, bersamaan dengan kenaikan harga yang dilaporkan dalam Indeks Manajer Pembelian (PMI) ISM.

• Poin Data Utama:

• Harga ISM yang Dibayar: 64,4 (Aktual) vs. 57,5 ​​(Estimasi).

• Metrik tersebut mencapai level tertinggi sejak Februari 2023, yang memicu spekulasi tentang penundaan pemotongan suku bunga.

Adam Cochran, mitra di CEHV, menggambarkan reaksi pasar terhadap data PMI ISM sebagai "buruk," seraya menambahkan bahwa hal itu mendorong investor untuk menurunkan ekspektasi mereka terhadap pemangkasan suku bunga mendatang.

Sementara itu, 10x Research menyoroti semakin pentingnya faktor ekonomi makro dalam mendorong tren harga Bitcoin. Mereka menekankan bahwa penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi menciptakan hambatan bagi likuiditas global, yang berdampak langsung pada Bitcoin.

Pasar Altcoin Alami Pertumpahan Darah

Aksi jual tidak terbatas pada Bitcoin. Pasar mata uang kripto yang lebih luas merosot $225 miliar, menyeret total kapitalisasi pasar turun sebesar 7% menjadi $3,53 triliun.

• Ethereum (ETH): Turun 8% hingga berada di bawah $3.400, menghapus keuntungan dari lima hari terakhir.

• Altcoin Utama: Banyak altcoin mengalami kerugian dua digit, termasuk:

• Dogecoin (DOGE)

• Longsoran (AVAX)

• Hiperlikuid (HYPE)

• Bayi (BAYI)

• Protokol Dekat (NEAR)

• Bittensor (TAO)

Pasar altcoin tetap sangat fluktuatif, menanggung beban sentimen bearish yang melanda pasar.

Sementara Bitcoin dan altcoin berjuang untuk mendapatkan pijakan, nasib pasar kripto tampaknya semakin terkait dengan indikator ekonomi makro dan sentimen investor. Karena volatilitas merajalela, para pedagang disarankan untuk berhati-hati dan tetap mendapatkan informasi tentang lanskap ekonomi yang lebih luas.