Menurut berita dari Deep Tide TechFlow, pada 8 Januari, Fidelity Digital Assets dalam laporan riset terbarunya menyatakan bahwa diharapkan lebih banyak negara akan memasukkan bitcoin ke dalam cadangan strategis nasional menjelang 2025, yang akan mendorong pertumbuhan signifikan di pasar cryptocurrency.
Analis riset aset digital Fidelity Matt Hogan mengungkapkan dalam laporannya yang berjudul (Proyeksi 2025) pada 7 Januari: "Kami memperkirakan bahwa lebih banyak negara, bank sentral, dana kekayaan negara, dan departemen keuangan pemerintah akan berusaha untuk membangun posisi strategis dalam bitcoin." Ia menambahkan bahwa negara-negara ini mungkin akan memperhatikan strategi yang diadopsi oleh Bhutan dan El Salvador, "serta pengembalian yang signifikan yang mereka peroleh dari posisi ini dalam waktu yang relatif singkat."
Hogan menyatakan bahwa tidak memasukkan bitcoin ke dalam cadangan strategis bisa lebih berisiko dibandingkan dengan memasukkannya ke dalam cadangan, karena tantangan seperti hiperinflasi, devaluasi mata uang, dan defisit fiskal yang semakin parah. Ia juga menyebutkan bahwa jika Amerika Serikat terus melanjutkan rencana cadangan strategis bitcoin-nya, "negara lain mungkin mulai secara diam-diam mengumpulkan bitcoin," katanya. "Tidak ada negara yang akan memiliki motivasi untuk secara terbuka mengumumkan rencana ini, karena melakukannya bisa menarik lebih banyak pembeli dan mendorong harga naik."