Pasar mata uang kripto mengalami penurunan tajam pada hari Selasa, menghapus sebagian kenaikan pada hari Senin. Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kenaikan imbal hasil obligasi dan dampaknya terhadap aset sensitif risiko seperti mata uang kripto.

Tingkat penurunan

Bitcoin (BTC), mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, turun 4%, mencapai level terendah intraday di $97,700. Altcoin utama seperti Ethereum (ETH), Ripple (XRP) dan Solana (SOL) turun lebih dari 5%, mencerminkan aksi jual aset digital yang lebih luas.

Psikologi penghindaran risiko di seluruh pasar

Penurunan harga mata uang kripto ini disertai dengan sentimen penghindaran risiko (risk-off) yang lebih luas di pasar keuangan tradisional. Indeks teknologi berat seperti Nasdaq 100 turun lebih dari 1% menjadi $19,635, sedangkan S&P 500 turun 0,50%.

Aksi jual juga meluas ke saham-saham teknologi populer. Saham NVIDIA anjlok 5,4%, menghapus nilai pasar lebih dari $175 miliar, sementara Tesla dan Super Micro Computer masing-masing turun 3% dan 1,5%.

Imbal hasil obligasi melonjak menjelang data ekonomi

Pendorong utama volatilitas pasar ini adalah kenaikan tajam imbal hasil Treasury AS. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun meningkat 1,7% menjadi 4,70%, sedangkan imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun dan 5 tahun masing-masing meningkat menjadi 4,61% dan 4,50%.

Meningkatnya imbal hasil obligasi sering kali mencerminkan ekspektasi investor terhadap kebijakan Federal Reserve yang lebih ketat, karena imbal hasil yang lebih tinggi membuat sekuritas pendapatan tetap lebih menarik dibandingkan dengan aset berisiko seperti mata uang kripto dan saham.

Peran Federal Reserve dan Data Pasar Tenaga Kerja

Investor sangat menantikan rilis risalah pertemuan Federal Reserve bulan Desember, yang dijadwalkan pada hari Rabu, 8 Januari. Pada pertemuan itu, The Fed mengisyaratkan kemungkinan kemungkinan penurunan suku bunga dua kali pada tahun 2025, lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya, menggarisbawahi sikap hati-hati The Fed terhadap kebijakan moneter.

Menambah kegelisahan pasar, laporan Departemen Tenaga Kerja baru-baru ini menunjukkan jumlah lowongan kerja meningkat ke level tertinggi dalam enam bulan, didorong oleh sektor jasa. Data resmi nonfarm payrolls, yang dijadwalkan dirilis pada hari Jumat, dapat lebih mempengaruhi proses pengambilan keputusan The Fed. Laporan ketenagakerjaan yang kuat dapat memperkuat tekanan inflasi, sehingga mendorong The Fed untuk mempertahankan sikap kebijakannya yang hawkish.

Risiko khusus mata uang kripto

Cryptocurrency juga menghadapi tantangan unik dalam lingkungan bebas risiko ini. Analis telah memperingatkan bahwa kenaikan imbal hasil obligasi dapat menyebabkan peralihan dari aset berisiko tinggi seperti Bitcoin dan altcoin ke aset yang lebih aman seperti dana pasar uang.

Mark Zandi, Kepala Ekonom Moody's, menyoroti meningkatnya defisit pada pemerintahan sebelumnya sebagai faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan imbal hasil. Prospek keuangan ini memberikan tekanan lebih lanjut pada pasar mata uang kripto dengan memperburuk daya tarik investasi tradisional yang berisiko rendah.

Implikasinya terhadap pasar mata uang kripto

Aksi jual saat ini menyoroti kerentanan mata uang kripto terhadap faktor makroekonomi, terutama suku bunga dan imbal hasil obligasi. Dengan meningkatnya imbal hasil yang menandakan kondisi moneter yang lebih ketat, Bitcoin dan sejenisnya kemungkinan akan tetap berada di bawah tekanan dalam jangka pendek.

Situasi ini merupakan pengingat bahwa, meskipun sifatnya terdesentralisasi, mata uang kripto tidak kebal terhadap fluktuasi ekosistem keuangan yang lebih luas. Investor harus bersiap menghadapi volatilitas yang berkelanjutan, terutama ketika pasar mencerna data ekonomi mendatang dan wawasan dari Federal Reserve.

Kesimpulan

Ketika pasar obligasi terus mempengaruhi sentimen risiko di seluruh kelas aset, mata uang kripto menghadapi perjuangan berat. Bitcoin, Ethereum, XRP, dan altcoin lainnya dapat menghadapi tantangan lebih lanjut karena kenaikan imbal hasil dan dinamika pasar tenaga kerja mengubah perilaku investor. Beberapa hari mendatang, terutama rilis notulen rapat The Fed dan data nonfarm payrolls, akan sangat penting dalam menentukan langkah selanjutnya untuk pasar mata uang kripto.