Sesuai dengan pengajuan pada 6 Januari di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York, jaksa kini telah menggariskan prosedur untuk pemberitahuan publik bagi korban yang terkena dampak dalam kasus kriminal Do Kwon. Korban dijamin perlindungan dari bahaya lebih lanjut dan akses ke pengacara penuntut untuk konsultasi. Mereka juga dijamin pembaruan dan kelayakan untuk restitusi, jika sesuai.

Kasus Do Kwon Mempengaruhi Lebih dari Satu Juta Korban

Perlu dicatat bahwa pengajuan tersebut melanjutkan proses hukum terhadap Do Kwon setelah $40 miliar dana investor lenyap akibat keruntuhan Terraform Labs-nya pada tahun 2022.

Pemerintah AS memperkirakan jumlah korban yang terkena dampak lebih dari satu juta. Oleh karena itu, jaksa telah membuat situs web untuk memberitahu korban tentang hak-hak mereka. Mereka percaya bahwa cara tradisional mengirimkan pemberitahuan adalah "tidak praktis" untuk banyak korban yang terkena dampak keruntuhan ekosistem Terra.

Platform yang didedikasikan ini akan memastikan bahwa pihak-pihak yang terkena dampak diberi informasi yang tepat tentang hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Keadilan untuk Semua 2024. Demikian pula, pihak-pihak yang terkena dampak akan diberitahu tentang kemajuan proses publik. Selain itu, situs web ini menyediakan pembaruan dan langkah-langkah rinci bagi pihak-pihak yang berminat untuk berpartisipasi dalam proses penjatuhan hukuman atau restitusi jika berlaku.

Do Kwon Mengaku Tidak Bersalah atas Tuduhan

Pada 2 Januari, Do Kwon memulai persidangannya di AS, di mana dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan kriminal yang diajukan terhadapnya. Setelah itu, dia menghadapi pengadilan AS untuk pertama kalinya sejak ekstradisinya dari Montenegro.

Jaksa menuduh bahwa Do Kwon menipu investor melalui praktik menipu. Dia bisa menghadapi hukuman hingga 130 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Masalah Hukum Do Kwon Meliputi Beberapa Yurisdiksi

Keruntuhan Terraform telah berdampak besar pada ekosistem crypto. Akibatnya, salah satu pendiri dicari di beberapa negara, termasuk AS dan Korea Selatan. Do Kwon ditangkap di Bandara Podgorica di Montenegro pada 23 Maret 2023, setelah berusaha melarikan diri ke Dubai dengan paspor palsu.

Setelah awalnya menolak permohonan ekstradisi, Mahkamah Agung Montenegro memilih untuk mengekstradisi Do Kwon ke AS daripada ke Korea Selatan. Menurut Kementerian Kehakiman, sebagian besar syarat hukum mendukung AS untuk mempertanggungjawabkan Kwon karena menjadi otak dari salah satu kejatuhan paling katastropik dalam crypto. Selain itu, faktor-faktor seperti keseriusan kejahatan dan urutan permintaan juga dipertimbangkan.

Postingan Jaksa Mengeluarkan Prosedur Pemberitahuan Publik dalam Kasus Do Kwon muncul pertama kali di TheCoinrise.com.