Pada tanggal 7 Januari 2025, harga mata uang kripto turun tajam, menyamakan pertumbuhan yang diamati sehari sebelumnya. Bitcoin (BTC) turun 4%, mencapai level terendah intraday $97,700. Ethereum (ETH), Ripple (XRP) dan Solana (SOL) juga kehilangan lebih dari 5% nilainya.
Penurunan tersebut dibarengi dengan meningkatnya sentimen negatif di pasar keuangan, khususnya di sektor ekuitas. Nasdaq 100 turun lebih dari 1% menjadi $19,635, sedangkan S&P 500 turun 0,5%. Perusahaan teknologi seperti NVIDIA kehilangan 5,4% nilainya, menunjukkan meningkatnya sensitivitas sektor ini terhadap perubahan sentimen investor.
Alasan utama penurunan harga mata uang kripto adalah meningkatnya kekhawatiran terhadap pasar obligasi. Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun naik menjadi 5,1%, level tertinggi sejak 2007. Kenaikan ini mencerminkan ekspektasi investor terhadap kebijakan moneter yang lebih ketat dari Bank Sentral AS (FRS).
Pelaku pasar khawatir terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve, yang dapat berdampak negatif terhadap nilai aset berisiko, termasuk mata uang kripto. Selain itu, kenaikan imbal hasil obligasi membuat instrumen keuangan tradisional lebih menarik bagi investor, yang dapat menyebabkan arus keluar modal dari pasar mata uang kripto.
Dalam lingkungan dengan meningkatnya volatilitas dan ketidakpastian di pasar keuangan, investor disarankan untuk berhati-hati dan mengevaluasi risiko secara cermat ketika mengambil keputusan investasi.