Backpack Exchange akan memperluas kehadirannya di pasar mata uang kripto Uni Eropa (UE), setelah mengakuisisi FTX EU. Kesepakatan tersebut, yang disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Siprus (CySEC) dan pengadilan kebangkrutan FTX, memungkinkan Backpack untuk meluncurkan kembali entitas berlisensi MiFID II sebagai Backpack EU, dengan rencana untuk menawarkan rangkaian lengkap derivatif kripto yang diatur pada kuartal pertama tahun 2025.

Ekspansi ini terjadi saat Eropa bergulat dengan kelangkaan penyedia yang diatur dalam ruang derivatif kripto. Masuknya Backpack, bersama para pesaing seperti Coinbase, Bitstamp, dan D2X yang berbasis di Belanda, dapat memberikan alternatif yang sangat dibutuhkan untuk bursa lepas pantai yang tidak diatur seperti Deribit yang berbasis di Panama, yang saat ini mendominasi pasar.

CEO Armani Ferrante menekankan pentingnya kepatuhan regulasi dalam strategi Backpack: “Karena banyak bursa internasional keluar dari Uni Eropa, menjadi entitas berlisensi MiFID II menunjukkan dedikasi kami untuk memenuhi standar regulasi tertinggi.”

Backpack EU akan berupaya menarik pedagang institusional dan eceran dengan mengintegrasikan fitur-fitur seperti kontrak berjangka abadi, sistem pembayaran fiat-ke-kripto yang lancar (termasuk transfer SEPA), dan pengelolaan dana yang aman. Status platform yang teregulasi dapat menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengguna yang mencari opsi yang lebih aman di pasar yang sering dikaitkan dengan risiko tinggi.

Aspek penting lain dari akuisisi ini adalah kesepakatan Backpack untuk mengelola klaim kebangkrutan bagi mantan pelanggan FTX EU. Ferrante mencatat bahwa langkah ini sangat penting untuk memulihkan kepercayaan pada industri, dan berjanji untuk mengembalikan dana pelanggan "secepat dan seaman mungkin."

Gambar Pilihan via Pixabay