Menurut laporan terbaru, India berada di garis depan adopsi cryptocurrency global untuk tahun kedua berturut-turut. Menurut laporan Chainalysis 2024, baik aset crypto terpusat maupun terdesentralisasi digunakan secara signifikan di India, menjadikannya negara teratas dalam hal adopsi crypto.
Selain itu, wilayah Asia Tengah dan Selatan serta Oseania (CSAO) menunjukkan tingkat adopsi cryptocurrency tertinggi secara global. Wilayah ini mencakup negara-negara seperti India (peringkat 1), Indonesia (peringkat 3), Vietnam (peringkat 5), dan Filipina (peringkat 8), semuanya termasuk dalam 20 besar di Indeks Adopsi Crypto Global oleh Chainalysis pada tahun 2024.
Secara global, negara-negara lain seperti Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan Inggris juga menduduki peringkat tinggi dalam adopsi crypto. Misalnya, Singapura menduduki peringkat pertama di Indeks Adopsi Crypto Henley 2024 karena lingkungan keuangan, bisnis, dan regulasi yang mendukung, yang mendorong adopsi cryptocurrency.
Secara keseluruhan, tingkat adopsi cryptocurrency meningkat pesat di negara berkembang, di mana sistem keuangannya terbatas, sementara negara maju juga melihat peningkatan popularitas dalam penggunaan cryptocurrency.
Referensi:
India memimpin dalam adopsi crypto untuk tahun kedua berturut-turut, laporan menunjukkan
Adopsi crypto Asia Tengah dan Selatan 2024
Indeks Adopsi Crypto Henley 2024