#BitcoinHashRateSurge Tingkat hash Bitcoin, yang mengukur daya komputasi yang didedikasikan untuk memproses transaksi dan mengamankan jaringan, baru-baru ini mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada 3 Januari 2025, tingkat hash tercatat antara 813 dan 823 exahashes per detik (EH/s), menandai tonggak penting dalam evolusi cryptocurrency.
Lonjakan tingkat hash ini meningkatkan keamanan Bitcoin dengan membuatnya lebih tahan terhadap potensi serangan, seperti serangan 51%, di mana satu entitas dapat menguasai mayoritas daya komputasi jaringan. Tingkat hash yang lebih tinggi meningkatkan kesulitan dari eksploitasi semacam itu, sehingga memperkuat integritas jaringan.
Beberapa faktor berkontribusi pada peningkatan ini:
Kemajuan dalam Teknologi Pertambangan: Pengembangan perangkat keras pertambangan yang lebih efisien telah memungkinkan penambang untuk mencapai keluaran komputasi yang lebih tinggi dengan konsumsi energi yang lebih rendah.
Adopsi Energi Terbarukan: Peningkatan ketergantungan pada sumber energi terbarukan telah membuat operasi pertambangan lebih berkelanjutan dan hemat biaya.
Investasi Institusional: Operasi pertambangan berskala besar, didukung oleh pendanaan institusional, telah secara signifikan memperluas kapasitas mereka, berkontribusi pada pertumbuhan keseluruhan tingkat hash.
Namun, peningkatan cepat dalam tingkat hash ini menghadirkan tantangan, terutama bagi operasi pertambangan yang lebih kecil. Kesulitan komputasi yang meningkat mengarah pada peningkatan biaya operasional, yang dapat mempersempit margin keuntungan, terutama setelah peristiwa pemotongan Bitcoin yang mengurangi hadiah blok.
Secara ringkas, meskipun lonjakan tingkat hash Bitcoin menyoroti keamanan dan ketahanan jaringan yang semakin meningkat, hal ini juga menyoroti dinamika yang berkembang dalam ekosistem pertambangan, termasuk isu-isu terkait desentralisasi dan kelayakan ekonomi dari operasi pertambangan.