Pendiri bersama Ethereum, Vitalik Buterin, sekali lagi memicu perdebatan karena wawasan mendalamnya tentang teknologi mutakhir. Dalam sebuah artikel blog pada 5 Januari, ia mengajukan usulan yang sangat kontroversial – menerapkan 'penangguhan lunak' pada perangkat keras AI global untuk membatasi kemampuan komputasi skala industri. Usulan ini bertujuan untuk memberi manusia waktu, mencegah kecepatan perkembangan AI melebihi batas kendali.
AI super pintar: masa depan atau ancaman?
AI super pintar, yang merujuk pada kecerdasan yang melampaui manusia dalam hampir semua tugas kognitif, telah dipandang sebagai 'pedang bermata dua' di dunia teknologi. Meskipun membawa kemungkinan tanpa batas, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran yang luas. Buterin memperkirakan bahwa kemunculan AI super pintar mungkin hanya memerlukan waktu lima tahun, dan kecepatan seperti itu dapat menghadirkan tantangan yang belum disiapkan oleh manusia.
Pandangan inti Buterin adalah bahwa evolusi cepat AI dapat memicu risiko sosial yang tidak terduga, bahkan mengancam kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, ia mengusulkan untuk mengambil langkah 'penangguhan lunak', yang secara sementara secara drastis mengurangi kemampuan komputasi global untuk memperlambat kemajuan penelitian dan pengembangan AI super pintar.
Apa itu 'penangguhan lunak'?
‘Penangguhan lunak’ yang diusulkan Buterin bukanlah sekadar menghentikan pengembangan teknologi, tetapi membatasi penggunaan sumber daya komputasi pada skala industri, dengan langkah-langkah inti sebagai berikut:
Pengurangan kemampuan komputasi:
Sumber daya komputasi global dapat berkurang hingga 99%, sehingga secara efektif memperlambat kecepatan pelatihan dan penerapan model AI.
Fokusnya adalah pada komputasi berskala industri, bukan pembatasan total terhadap penelitian individu atau laboratorium kecil.
Mekanisme otorisasi:
Perangkat keras AI tingkat industri perlu mendapatkan otorisasi mingguan dari lembaga pengatur internasional untuk beroperasi.
Melalui mekanisme persetujuan dinamis ini, memastikan bahwa sumber daya komputasi tidak disalahgunakan.
Verifikasi teknologi blockchain:
Buterin juga mengusulkan untuk memanfaatkan teknologi blockchain untuk menyediakan mekanisme verifikasi anti-manipulasi untuk perangkat keras AI, untuk memastikan bahwa mereka mematuhi protokol otorisasi.
Konsep ini bertujuan untuk memberi manusia waktu untuk menyesuaikan kerangka sosial, hukum, dan moral untuk menyambut kedatangan AI super pintar.
Kelayakan penangguhan perangkat keras AI: perlu atau penghalang?
Usulan Buterin telah memicu pemikiran mendalam di kalangan teknologi dan publik:
Alasan dukungan:
Menghindari ‘ketidakberdayaan teknologi’
AI super pintar yang melampaui kendali manusia dapat memiliki konsekuensi yang bencana. Penangguhan dapat memastikan bahwa teknologi berkembang di jalur yang 'aman'.
Mendorong Koordinasi Global
Mekanisme otorisasi dan regulasi perangkat keras membantu kolaborasi antar negara, mencegah perlombaan senjata AI yang tidak terkendali.
Manajemen Risiko
Jika aturan tanggung jawab dan kebijakan lainnya tidak dapat secara efektif mengendalikan risiko AI, penangguhan perangkat keras memberikan intervensi yang lebih langsung.
Suara penolakan:
Menekan inovasi
Pembatasan kemampuan komputasi dapat melemahkan daya saing di bidang AI, terutama untuk aplikasi penelitian dan medis yang membutuhkan komputasi berkinerja tinggi.
Tantangan implementasi
Bagaimana meyakinkan negara-negara teknologi utama di dunia dan perusahaan untuk bersama-sama membatasi sumber daya? Pelaksanaan kebijakan ini menghadapi ketidakpastian yang sangat besar.
Risiko Penghindaran Teknologi
Batasan perangkat keras dapat menyebabkan perdagangan gelap atau perilaku penghindaran teknologi, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan regulasi.
‘Akselerasi Pertahanan’ Buterin
Usulan ini bukanlah pernyataan pertama Buterin. Dia sebelumnya mengusulkan 'Akselerasi Pertahanan' (Defensive Accelerationism, disingkat d/acc) yang mendorong kemajuan teknologi dengan cara yang hati-hati dan bertanggung jawab, bukan sekadar mengejar kecepatan. Blognya menganggap 'penangguhan lunak' sebagai perpanjangan dari filosofi ini, berusaha untuk merumuskan solusi konkret untuk risiko AI super pintar.
Kombinasi blockchain dan regulasi AI
Perlu dicatat bahwa Buterin secara khusus menyebutkan potensi teknologi blockchain dalam regulasi perangkat keras AI. Dengan menyediakan mekanisme verifikasi yang transparan dan tidak dapat dimanipulasi, blockchain dapat membuat proses otorisasi lebih dapat dipercaya. Kombinasi ini tidak hanya sesuai dengan visinya sebagai pemimpin di bidang blockchain, tetapi juga menunjukkan kemungkinan teknologi baru dalam menyelesaikan masalah global.
Apakah penangguhan adalah rem yang diperlukan, atau harapan yang mustahil?
Usulan Vitalik Buterin secara mendalam mempertimbangkan jalur perkembangan AI super pintar dari sudut pandang etika, teknologi, dan sosial. Pendapatnya tentang 'penangguhan lunak' menawarkan pilihan yang layak untuk dipertimbangkan secara global, tetapi apakah itu akan diterima secara luas masih penuh ketidakpastian.
Di jalan menuju AI super pintar, akankah manusia menginjak rem? Apa pendapat Anda tentang kemungkinan 'penangguhan' ini, atau bagaimana hal itu akan mempengaruhi perkembangan teknologi dan masyarakat? Silakan tinggalkan komentar untuk berdiskusi!