Baik penulis, Tim Fries, maupun situs web ini, The Tokenist, tidak memberikan nasihat keuangan. Harap baca kebijakan situs web kami sebelum membuat keputusan keuangan.

Pada bulan November, pengiriman ponsel asing di Tiongkok mengalami penurunan signifikan sebesar 47,4% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan Apple (NASDAQ: AAPL) menjadi merek yang paling terdampak. Penurunan ini menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Apple di pasar ponsel pintar Tiongkok yang kompetitif.

Merek-merek domestik, terutama Huawei, tengah meraih momentum dan menguasai pangsa pasar yang lebih besar. Huawei telah berhasil mengatasi sanksi AS sebelumnya dan kini mengalami pertumbuhan substansial, didorong oleh peluncuran ponsel pintar kelas atas yang populer.

Sebagai tanggapan, Apple berfokus pada seri iPhone 16 terbarunya, yang dirilis pada bulan September, untuk kembali menguasai pasar. Namun, tidak adanya fitur AI di Tiongkok karena kendala regulasi menghadirkan rintangan tambahan bagi raksasa teknologi tersebut. Apple menawarkan diskon untuk iPhone 16 guna meningkatkan penjualan sebagai bagian dari promosi Tahun Baru Imlek.

Penjualan iPhone Seri 16 Berpotensi Terpengaruh Regulasi AI di Tiongkok

Strategi Apple untuk menangkal penurunan penjualan ponsel di luar negeri melibatkan pemanfaatan seri iPhone 16 yang diluncurkan pada bulan September. Meskipun model baru ini memiliki fitur yang menjanjikan, pembatasan regulasi di Tiongkok telah mencegah penyertaan fungsi AI, yang berpotensi membatasi daya tariknya bagi konsumen yang paham teknologi.

Apple telah memperkenalkan diskon promosi untuk iPhone 16 guna menarik pembeli dan menstimulasi penjualan, yang bertepatan dengan Tahun Baru Imlek. Langkah ini merupakan upaya strategis untuk memperkuat posisi pasarnya di tengah persaingan yang semakin ketat dari merek domestik seperti Huawei, yang popularitasnya telah meningkat kembali. Kemampuan Huawei untuk melewati sanksi AS dan merilis ponsel pintar kelas atas telah memposisikannya sebagai pesaing tangguh, yang semakin menantang dominasi Apple di pasar Tiongkok.

Bergabunglah dengan grup Telegram kami dan jangan lewatkan berita terkini.

Ringkasan Saham AAPL

Kinerja saham Apple Inc. baru-baru ini mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan di pasar Tiongkok. Pada tanggal 3 Januari 2025, harga saham AAPL diperdagangkan turun 0,51% dalam sesi perdagangan pra-pasar, dengan penutupan hari terakhir mengalami penurunan yang signifikan sebesar 2,62%. Meskipun tren penurunan baru-baru ini terjadi, saham Apple tetap kuat, dengan kisaran 52 minggu antara $164,08 dan $260,1. Kapitalisasi pasar perusahaan tersebut bernilai $3,686 triliun, dan mempertahankan imbal hasil dividen sebesar 0,41%.

Analis terus merekomendasikan "Beli" untuk saham Apple, dengan rekomendasi rata-rata 1,89. Kisaran harga target untuk AAPL luas, dengan harga tertinggi $325,00 dan terendah $184,00, yang mencerminkan beragam ekspektasi tentang kinerja masa depan perusahaan. Harga rata-rata target adalah $247,33, sedangkan harga target median adalah $250,00. Meskipun terjadi penurunan baru-baru ini, angka-angka ini menunjukkan keyakinan pada kemampuan Apple untuk mengatasi tantangan saat ini dan memanfaatkan peluang masa depan. Metrik keuangan perusahaan, termasuk rasio P/E trailing sebesar 40,17 dan rasio P/E forward sebesar 29,35, menunjukkan potensi laba yang kuat, meskipun rasio utang terhadap ekuitas sebesar 209,059 menyoroti leverage yang signifikan.

Penyangkalan: Penulis tidak memegang atau memiliki posisi apa pun dalam sekuritas yang dibahas dalam artikel.

Postingan Kebangkitan Huawei Menghantam Apple Saat Penjualan Ponsel Luar Negeri Turun 47% di Tiongkok muncul pertama kali di Tokenist.