Bayangkan: Anda mempersenjatai diri dengan keberanian, menginvestasikan tabungan Anda pada "diskon yang tidak boleh dilewatkan" yang tampaknya merupakan peluang seumur hidup. Antusiasme awal membuat Anda mengabaikan peringatan tersebut, yakin bahwa Anda akan menjadi kaya. Namun, alih-alih melihat investasi Anda tumbuh, harga mulai turun, awalnya perlahan, kemudian dengan kecepatan yang menakutkan.
Angka-angka merah menyerang portofolio Anda, setiap hari lebih buruk dari hari-hari sebelumnya. Pasar, yang dulu merupakan sekutu Anda, kini tampak seperti musuh bebuyutan. Anda mencari jawaban, putus asa untuk memahami apa yang salah, tetapi hanya menemukan gaung nasihat kosong. “HODL,” kata mereka, seolah-olah itu adalah solusi ajaib, sebuah kata bijak yang akan menenangkan pikiran Anda. Namun alih-alih perdamaian, kata itu semakin mengingatkan Anda akan ketidakberdayaan Anda dalam menghadapi volatilitas pasar.
Setiap kali Anda meninjau investasi Anda, jantung Anda berdetak kencang. Apa yang awalnya hanya berupa harapan kini berubah menjadi mimpi buruk di mana satu-satunya strategi yang ada hanyalah menunggu, menolak, dan tetap percaya pada sesuatu yang kini semakin tampak seperti ilusi. Komunitas online, yang dulu penuh dengan janji-janji keuntungan, kini hanya menggumamkan "HODL" seperti mantra putus asa, sebuah upaya kolektif untuk berpegang teguh pada harapan yang tersisa.
Anda belajar, dengan susah payah, bahwa pasar tidak memaafkan kenaifan atau ketidaksabaran. Anda menyadari bahwa setiap keputusan mempunyai bobot, dan bahwa "diskon yang tidak boleh dilewatkan" dapat menjadi jebakan yang disamarkan sebagai peluang. Namun Anda juga belajar tentang ketahanan, pentingnya diversifikasi, dan yang terpenting, tentang kesabaran - bukan tentang "HODL" sebagai tindakan keyakinan buta, namun sebagai strategi yang terinformasi dan penuh perhitungan.
Seiring berjalannya waktu, angka-angka merah itu mungkin berubah, tetapi pelajarannya, akan tetap melekat pada Anda selamanya.