Sama-sama bermain koin, mengapa ada yang mendapatkan keuntungan, sementara yang lain justru mengalami kebangkrutan? Lihatlah situasi-situasi berikut, apakah Anda juga "terkena"!

Di dunia koin, banyak orang meskipun sudah bangkrut, masih terus berpartisipasi dalam perdagangan, alasan utamanya adalah sebagai berikut:

Pengaruh psikologi spekulatif

- Keinginan untuk mendapatkan keuntungan cepat: Perdagangan kontrak dengan imbal hasil yang tinggi sangat menarik, di mata banyak orang, ini adalah jalan pintas untuk pertumbuhan kekayaan yang cepat. Dibandingkan dengan jalur investasi lainnya, mereka yakin kontrak dapat memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Keinginan yang kuat untuk cepat mendapatkan hasil membuat mereka meskipun mengalami kebangkrutan, sulit untuk melepaskannya. Seperti beberapa orang yang menyaksikan orang lain di dunia koin menjadi kaya mendadak melalui perdagangan kontrak, mereka membayangkan diri mereka juga bisa menjadi orang yang beruntung, meskipun mengalami kebangkrutan tetap terus berinvestasi.

- Sikap tidak mau menyerah: Setelah mengalami kebangkrutan, sebagian besar orang sulit menerima kegagalan, merasa hanya kurang beruntung atau melakukan kesalahan, percaya bahwa mereka pasti bisa mendapatkan kembali kerugian di lain waktu. Sikap tidak mau menyerah ini mendorong mereka untuk terus berpartisipasi dalam perdagangan, mencoba membalikkan keadaan. Misalnya, seseorang mengalami kebangkrutan dalam perdagangan kontrak karena kesalahan penilaian, tetapi percaya bahwa analisisnya terhadap pasar sebagian besar benar, hanya faktor tak terduga yang menyebabkan kegagalan, sehingga memutuskan untuk mencoba lagi.

Masalah bias kognitif

- Kepercayaan diri yang berlebihan: Beberapa investor terlalu percaya diri pada kemampuan perdagangan mereka sendiri, berpikir bahwa dengan belajar dan berlatih mereka dapat menguasai keterampilan perdagangan kontrak, sehingga mengabaikan risiko yang ada. Mereka merasa bisa secara akurat menilai pergerakan pasar yang kompleks untuk meraih keuntungan. Misalnya, beberapa investor pemula setelah mempelajari beberapa pengetahuan perdagangan dasar, merasa bisa melakukan operasi kontrak, tetapi tidak sepenuhnya menyadari ketidakpastian dan risiko pasar.

- Pemahaman risiko yang salah: Beberapa orang tidak cukup memahami risiko perdagangan kontrak, tidak benar-benar menyadari akibat serius dari kebangkrutan. Mereka mungkin menganggap kebangkrutan sebagai kemunduran sementara, tidak menyadari bahwa ini dapat menyebabkan kerugian finansial besar bahkan kebangkrutan total. Misalnya, beberapa orang saat berdagang hanya fokus pada potensi keuntungan, mengabaikan peringatan risiko, merasa dapat mengendalikan risiko, hasilnya setelah mengalami kebangkrutan menyesal tidak ada gunanya.