Selama beberapa tahun terakhir, logika dasar dunia berputar di sekitar dua hal: pergeseran kekayaan dan penghancuran gelembung.

Pergeseran kekayaan membuat orang yang sebelumnya memiliki sumber daya terpecah menjadi dua kutub: sebagian orang kehilangan kekayaan dengan cepat karena melewatkan titik kunci; sementara sebagian lainnya berhasil menangkap peluang dan beralih jalur, mencapai lompatan akumulasi modal.

Penghancuran gelembung mengungkapkan kemewahan yang palsu. Banyak hal yang menjanjikan harapan runtuh dengan keras, proyek dan jalur yang dulunya "ditakdirkan untuk bersinar" dibuang oleh pasar. Sementara itu, kekuatan baru dengan diam-diam muncul, sekelompok orang dengan pengetahuan dan tindakan yang visioner mulai mendefinisikan ulang aturan masa depan.

Hasilnya adalah:

• Orang yang kaya, belum tentu dapat mempertahankan kekayaannya.

• Orang yang pernah penuh harapan, juga bisa dihancurkan oleh kenyataan.

• Orang yang tidak memiliki harapan, tetap tersesat dalam arus zaman.

• Namun, ada satu kelompok baru: mereka yang tajam, tegas, menangkap peluang untuk melakukan kebangkitan, menjadi "orang kaya" dan "orang berkuasa" yang baru.

Ini adalah sebuah kompetisi eliminasi yang kejam, waktu akan membuktikan siapa yang dapat berdiri di puncak gelombang berikutnya.