Dilaporkan oleh Cointelegraph: Polisi dilaporkan mengonfirmasi versi peristiwa yang disampaikan CEO Tesla Elon Musk, yang mengikuti serangan truk yang berpotensi terkait teror sebelumnya di New Orleans.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa bom atau kembang api menyebabkan ledakan Tesla Cybertruck di luar Trump International Hotel di Las Vegas, dalam apa yang diselidiki pihak berwenang sebagai kemungkinan tindakan teror.
Bahan peledak dibawa di bak Cybertruck sewaan dan dengan demikian tidak terkait dengan Cybertruck itu sendiri, kata Musk dalam sebuah pos X pada 1 Januari:
“Semua telemetri kendaraan positif pada saat ledakan,” kata Musk dalam sebuah pos lanjutan setelah dia mengonfirmasi bahwa Tesla sedang menyelidiki insiden tersebut.
Polisi juga telah mengonfirmasi bahwa Cybertruck dipenuhi dengan mortir kembang api, tangki bensin, dan bahan bakar perkemahan.
Pejabat belum mengonfirmasi identitas pengemudi di Tesla Cybertruck, yang tewas dalam ledakan, tetapi mengatakan bahwa penyelidikan bersama dengan pihak federal, negara bagian, dan lokal sedang dilakukan dengan para penyelidik bekerja untuk mengidentifikasi tersangka dan menentukan apakah itu adalah tindakan terorisme.
“Temuan saat ini menunjukkan bahwa ini adalah insiden terpisah tanpa indikasi rencana yang lebih besar,” kata Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas dalam sebuah pos di X.
Ledakan Tesla Cybertruck mengikuti serangan truk di New Orleans. Truk listrik Tesla tiba-tiba meledak di luar Trump International Hotel pada pukul 8:40 pagi waktu setempat di Las Vegas — hanya beberapa jam setelah perayaan Tahun Baru selesai di kota yang berfokus pada hiburan.
Ledakan itu menewaskan pengemudi, yang telah menarik truk ke area valet hotel, dan melukai tujuh orang lainnya.
“Sebuah Cybertruck 2024 berhenti di depan hotel, dan sebenarnya, saya bisa memberitahu Anda, ia berhenti tepat di depan pintu masuk kaca hotel. Kami melihat asap mulai muncul dari kendaraan, dan kemudian terjadi ledakan besar dari truk tersebut,” kata Sheriff Metropolitan Las Vegas Kevin McMahill kepada para reporter.
Ledakan itu terjadi hanya beberapa jam sebelum seorang tersangka yang mengibarkan bendera ISIS menabrakkan truk pickup Ford ke kerumunan orang yang merayakan Tahun Baru di Bourbon Street yang terkenal di New Orleans — menewaskan setidaknya 15 orang.
Biro Investigasi Federal mengonfirmasi bahwa mereka juga menyelidiki serangan tersebut sebagai tindakan terorisme.
Pejabat mengatakan tidak ada bukti saat ini yang menghubungkan kedua insiden tersebut, menurut laporan dari The New York Post.
Namun, baik truk pickup Ford maupun Tesla disewa dari aplikasi penyewaan mobil Turo, kata para penyelidik kepada The New York Post.