Saat dunia memasuki tahun 2025, Amerika Serikat terguncang oleh insiden mengejutkan di kota-kota seperti New Orleans dan Las Vegas. Selama perayaan Tahun Baru, sebuah truk menerobos kerumunan di New Orleans yang mengakibatkan setidaknya 15 kematian dan puluhan cedera. FBI sedang menyelidiki ini sebagai "tindakan teroris," tetapi perdebatan semakin meningkat tentang apakah ada motif lain yang mungkin mendasari serangan tersebut. Pada hari yang sama, ledakan Tesla Cybertruck di Las Vegas membawa insiden lain ke sorotan. Dalam tulisan ini, saya akan fokus pada peristiwa-peristiwa ini, kemungkinan hubungan terorisnya, dan menilai implikasinya bagi ekonomi AS dan pasar global.

Serangan New Orleans dan Kemungkinan Terorisme

Kemarin, selama perayaan Tahun Baru di Bourbon Street di New Orleans, seorang pengemudi mengemudikan truk ke kerumunan, menewaskan setidaknya 15 orang dan melukai puluhan lainnya. FBI sedang menyelidiki insiden ini sebagai "tindakan teroris." Pelaku dilaporkan adalah mantan anggota Angkatan Darat AS dan seorang warga negara Amerika. Selain itu, menurut FBI, bendera ISIS ditemukan di dalam kendaraan. Baru-baru ini, serangan truk serupa terjadi di Jerman.

Mungkin keberadaan bendera ISIS di dalam kendaraan dapat menjadi upaya oleh AS untuk mengatur serangan gaya 9/11 baru untuk membenarkan intervensi lebih lanjut di Timur Tengah dan Suriah.

Ledakan Cybertruck di Las Vegas

Juga kemarin, terjadi ledakan dan kebakaran Tesla Cybertruck di pintu masuk Trump Hotel di Las Vegas. Ini juga bisa menjadi "tindakan teroris." Saya percaya insiden ini bisa menjadi pesan untuk Presiden AS yang baru, Donald Trump, dan "presiden bayangan" Elon Musk. "Insiden teroris" ini mungkin telah diatur oleh negara dalam negeri Demokrat di AS untuk mengirim pesan kepada Trump dan Musk. Mendukung teori ini, Musk menyatakan, “Kami telah mengonfirmasi bahwa ledakan disebabkan oleh kembang api besar dan/atau bom yang dibawa di tempat tidur Cybertruck sewaan, dan itu tidak terkait dengan kendaraan itu sendiri.”

Koneksi Antara Insiden dan Platform Sewa

Dua "insiden teroris" signifikan ini di AS mungkin saling terkait. Penelitian saya menyoroti detail menarik: kedua kendaraan yang terlibat dalam insiden tersebut disewa melalui platform penyewaan mobil yang sama, Turo.

Krisis Utang AS dan Implikasinya

Masalah kritis lain yang ingin saya soroti adalah krisis utang AS. Menteri Keuangan Janet Yellen telah menyatakan bahwa kecuali "langkah-langkah luar biasa" diambil, pemerintah AS akan gagal bayar utangnya. Selama tiga bulan terakhir, pemerintah AS telah meminjam hampir $1 triliun, dan utang terus meningkat dengan cepat, kini mencapai $36,3 triliun. Akibatnya, pemerintah AS dapat menghadapi bencana keuangan pada bulan Januari. Insiden dan peristiwa ini mungkin telah diatur oleh Presiden Donald Trump dan sekutunya untuk memastikan krisis meledak selama pemerintahan Biden. Trump tampaknya siap mewarisi pemerintah yang sedang runtuh.

Pasar Keuangan dan Potensi Dampak

Pasar saham AS tutup kemarin untuk Tahun Baru. Mereka dijadwalkan buka hari ini pukul 5:30 PM waktu Turki. Pembukaan pasar dapat menentukan arah pasar global. "Insiden teroris" ini mungkin berdampak negatif pada pasar keuangan.