Miliarder Musk (Elon Musk) mengubah akun Twitter resminya menjadi gambar profil katak dan menetapkan nama panggilan menjadi Kekius Maximus, serta memposting kiriman yang melampirkan meme terkait, memicu lonjakan besar pada koin meme KEK (KEKE), yang mencapai puncaknya di 0,07362 dolar. Namun, ia kemudian mengubah kembali ke bentuk aslinya, dan koin konsep terkait segera turun.
BBC Inggris melaporkan bahwa perubahan nama Twitter Musk menjadi Kekius Maximus memicu spekulasi di pasar, tetapi sebagai teman dekat Donald Trump, presiden terpilih AS, ia tidak segera menjelaskan alasan di balik tindakan ini. Gambar profil ini menampilkan karakter katak PEPE, yang merupakan meme yang digunakan oleh kelompok sayap kanan.
Gambar profil baru Musk menggambarkan katak PEPE yang mengenakan kostum militer Romawi sambil memegang sesuatu yang tampak seperti konsol permainan.
Musk menulis dalam kirimannya 'Brothers in Arms' dan melampirkan meme gambar katak PEPE, menarik 46,7 juta tampilan.
Tetapi pada hari Kamis (2 Januari), gambar profil katak Musk dan nama panggilan 'Kekius Maximus' telah diubah kembali ke bentuk aslinya, dan koin konsep terkait mengalami penurunan tajam.
Token KEK mengalami lonjakan besar setelah tindakan Musk, mencapai puncaknya di 0,07362 dolar, tetapi kemudian turun dengan cepat.
Token PEPE juga mengalami lonjakan besar, tetapi segera para pembeli kehilangan posisi.
Media Inggris menunjukkan bahwa Musk sebelumnya telah mempengaruhi harga cryptocurrency melalui komentar di media sosial, tetapi saat ini belum jelas apakah dia terlibat dalam koin meme tertentu ini.
'Kekius' tampaknya merupakan versi Latin dari 'kek', yang kira-kira setara dengan 'tertawa terbahak-bahak' (LOL) yang populer di kalangan pemain game, tetapi sekarang sering dikaitkan dengan sayap kanan alternatif.
'Kek' juga merupakan nama dewa kegelapan kuno Mesir, yang kadang-kadang digambarkan sebagai sosok dengan kepala katak.
Banyak orang akan mengaitkan 'Maximus' dengan nama karakter pahlawan yang diperankan Russell Crowe dalam film (Gladiator) yaitu Maximus Decimus Meridius.
Hong Kong (South China Morning Post) melaporkan bahwa tindakan Musk ini membuat para detektif internet mulai mencari jawaban: Apakah mengganti nama hanya untuk bersenang-senang? Apakah ada informasi yang disembunyikan? Apakah ini merupakan upaya terang-terangan untuk mengguncang pasar cryptocurrency? Lebih mengkhawatirkan, apakah ini merupakan indikasi dan pengakuan terhadap kelompok kebencian di internet?