Berita TechFlow dari 深潮, 30 Desember, melaporkan bahwa Marina Markezic, salah satu pendiri Inisiatif Kripto Eropa (EUCI), menyatakan bahwa kehadiran regulasi mata uang kripto Uni Eropa (MiCA) akan membuat negara-negara anggota EU bersaing untuk menjadi lokasi bisnis yang paling menarik dalam perebutan investasi. Dia mencatat bahwa yurisdiksi yang mengadopsi MiCA akan menjadi pusat kripto yang penting, dengan Jerman dan Prancis sebagai pesaing kuat, sementara negara-negara seperti Estonia, Malta, dan Portugal juga mungkin menarik pemain global dengan regulasi yang fleksibel dan pajak yang kompetitif.
Markezic menjelaskan bahwa MiCA menyediakan "kerangka regulasi yang terintegrasi", yang memungkinkan "paspporting lisensi", yaitu perusahaan yang mendapat persetujuan di satu negara anggota dapat beroperasi di seluruh kawasan perdagangan. EUCI memperkirakan bahwa pada tahun 2025, Eropa akan menyambut "pasar kripto yang lebih matang dan lebih teratur", memberikan kepastian hukum bagi investor institusi dan ritel, serta mendorong adopsi blockchain.
Namun, Markezic juga memperingatkan bahwa penerapan MiCA dapat menyebabkan "banyak kekacauan", karena 27 negara anggota mungkin memiliki interpretasi yang berbeda terhadap regulasi. Selain itu, ketidakpastian mengenai proyek dan aset mana yang berada dalam lingkup MiCA dapat menyebabkan proyek kecil dan inovasi baru menghadapi lebih banyak pemeriksaan dan tantangan. EUCI juga memprediksi bahwa banyak token mungkin dihapus dari platform terpusat karena tidak memenuhi standar regulasi, dan investor ritel mungkin menghadapi masalah berkurangnya keberagaman stablecoin. Markezic percaya bahwa MiCA akan mempercepat institusionalisasi pasar kripto Uni Eropa, mendorong merger antara keuangan tradisional dan perusahaan kripto.
Erald Ghoos, manajer umum OKX Europe, memprediksi bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun transformasi bagi industri kripto, terutama di Eropa. Dia percaya bahwa rekor tertinggi sejarah Bitcoin menunjukkan meningkatnya kepercayaan dan minat terhadap aset digital, sementara penerapan MiCA membawa kerangka kerja yang sangat dibutuhkan, memberikan kejelasan dan keamanan yang lebih tinggi. Mengenai keuangan terdesentralisasi (DeFi), meskipun MiCA tidak secara langsung mengatur, ketidakjelasan regulasi dapat menimbulkan gesekan, terutama ketika negara anggota berusaha mengatur antarmuka atau titik akses layanan. Phil Larratt dari Chainalysis memperingatkan bahwa serangan siber kekerasan meningkat, dengan rekayasa sosial dan penipuan menyumbang sekitar 40% dari kejahatan di Inggris dan Wales. Dia menekankan bahwa sektor publik tidak dapat mengatasi tantangan terkait kejahatan secara mandiri, dan memerlukan respons komprehensif dari seluruh ekosistem.