Trump Tidak Puas dengan Biden yang Memperpanjang Batas Utang AS pada 2023
Klik Avatar untuk Live, Tonton Siaran Langsung untuk Memahami Pasar Bull
Donald Trump tahun lalu menyerang keras Joe Biden dan pemerintahannya dalam menangani batas utang AS. Dalam program "Truth Social", Trump menyebut keputusan untuk memperpanjang batas utang sebagai "salah satu langkah politik paling bodoh dalam beberapa tahun terakhir".
Menurutnya, Biden melemparkan bom ekonomi kepada Partai Republik, menjadikan bencana yang seharusnya menjadi masalah Biden menjadi urusan kotor Partai Republik.
Trump menulis: "Tidak ada alasan untuk melakukan ini—tidak ada yang didapat." Ia menyebut Demokrat bertindak sembrono, mengklaim bahwa mereka lebih suka melihat depresi ekonomi daripada menyakiti Partai Republik. "Saya menyebutnya '1929'," tambah presiden, membandingkan manajemen keuangan Demokrat dengan depresi besar.
Kesepakatan Anggaran Biden 2023 dan Dampaknya
Undang-Undang Tanggung Jawab Fiskal 2023 menunda batas utang hingga 1 Januari 2025. Dari permukaan, ini tampak seperti kesempatan bernafas bagi Departemen Keuangan AS, yang mendapatkan sedikit waktu untuk membayar utang. Namun, waktu sangat krusial.
Menurut laporan kami, Menteri Keuangan Yellen baru-baru ini mengonfirmasi bahwa AS akan mencapai batas pinjaman baru antara 14 Januari hingga 23 Januari 2025. Setelah itu, pemerintah harus mengambil langkah-langkah ekstrem untuk menghindari gagal bayar.
Mari kita analisis. Batas utang adalah jumlah total uang yang dapat dipinjam pemerintah untuk membayar jaminan sosial, asuransi kesehatan, gaji militer, dan bunga utang publik, dan sebagainya. Setelah batas ini tercapai, Departemen Keuangan tidak dapat menerbitkan utang baru, dan pemerintah pada dasarnya akan bangkrut.
Program seperti asuransi kesehatan, pengembalian pajak, dan operasi militer dapat terkena dampak signifikan. Tanpa perpanjangan pada tahun 2023, AS akan mengalami gagal bayar utang untuk pertama kalinya dalam sejarah, memicu kekacauan di pasar global.
Meski begitu, Trump tetap tidak peduli. Ia percaya Partai Republik telah dipermainkan, membuat mereka tanpa kartu untuk membersihkan kekacauan yang ditinggalkan Biden. "Ini adalah masalah Biden, bukan masalah kami," tulisnya.
Klik Avatar untuk Live, Tonton Siaran Langsung untuk Memahami Pasar Bull