data mengungkapkan bahwa transfer 2.6 miliar XRP ke Binance mencapai level tertinggi sejak April 2024, dan penjualan oleh investor besar menyebabkan penurunan harga XRP sebesar 5%. Pergerakan korporat Ripple dan proyek stablecoin mempertahankan potensi kenaikan token dalam jangka panjang.
Menurut analisis CryptoQuant, lebih dari 2.6 miliar XRP telah dipindahkan ke Binance dalam 30 hari terakhir. Ini tercatat sebagai pergerakan paus tertinggi sejak April 2024. Fakta bahwa investor besar mengarahkan XRP ke bursa dengan cara ini menyebabkan harga turun sebesar 3% hari ini dan 5% setiap minggunya. Dalam proses ini, sentimen investor juga tampaknya terkena dampak negatif.
Para ahli menyatakan bahwa pergerakan paus ini mungkin mengindikasikan perubahan dinamika pasar. Pengalihan XRP ke bursa terpusat meningkatkan tekanan jual, yang menunjukkan bahwa pasar berada dalam tren menurun. Arus masuk pasar saham yang besar tersebut umumnya mengarah pada perilaku investor yang berhati-hati.
Namun, ada juga perkembangan positif dalam prospek jangka panjang XRP. Ripple terus melakukan langkah strategis untuk meningkatkan pengaruhnya dalam sistem pembayaran lintas batas. Perusahaan telah menjalin kemitraan yang signifikan, meluncurkan stablecoin yang disebut RLUSD, dan mengembangkan proyek baru untuk meluncurkan dana mata uang yang diberi token di XRP Ledger. Langkah-langkah ini memperkuat potensi pasar XRP di masa depan sekaligus meningkatkan penerimaan institusional terhadap token tersebut.
Pergerakan harga Bitcoin yang diharapkan menjadi $100.000 dan sinyal pemulihan di pasar kripto secara keseluruhan dapat berdampak langsung pada kinerja harga XRP. Melihat siklus pasar masa lalu, reli altcoin besar umumnya dipimpin oleh Bitcoin. Menurut analis, hambatan terbesar terhadap pergerakan harga XRP di masa depan adalah apakah aksi jual paus akan terus berlanjut dan kepercayaan investor dapat dipulihkan.