*Klaim Elon Musk Tentang Nama Tesla Memicu Perdebatan*
CEO Tesla Elon Musk baru-baru ini menyatakan bahwa perusahaan ini dinamai setelah Nikola Tesla, seorang penemu dan insinyur Serbia-Amerika. Namun, pengguna X dengan cepat menunjukkan bahwa Musk sebenarnya tidak mendirikan perusahaan ini, yang didirikan pada tahun 2003 oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning.
*Kontroversi Nikola Tesla*
Komentar Musk adalah bagian dari diskusi yang lebih besar tentang program visa H-1B, yang memungkinkan perusahaan AS untuk mempekerjakan pekerja asing. Musk menyebut Nikola Tesla sebagai contoh imigran yang sukses, tetapi beberapa pengguna membantah karakterisasi ini, dengan mencatat bahwa Tesla berasal dari latar belakang yang relatif kaya dan memiliki koneksi yang membantunya menetapkan dirinya di AS.
*Perdebatan Visa H-1B*
Perdebatan tentang program visa H-1B telah berlangsung lama, dengan beberapa orang berargumen bahwa program ini memungkinkan perusahaan untuk mempekerjakan pekerja asing berbakat dan yang lainnya mengklaim bahwa hal itu merugikan pekerjaan Amerika. Kontroversi ini telah memicu perdebatan panas di antara para pemimpin teknologi, politisi, dan masyarakat umum.
*Pemain Kunci Mengemukakan Pendapat*
Elon Musk, Vivek Ramaswana, dan Sriram Krishnan semuanya telah menyatakan dukungan untuk merombak program visa H-1B. Namun, tidak semua pemimpin teknologi ini lahir di AS. Sementara Vivek Ramaswana lahir di AS, Elon Musk lahir di Afrika Selatan dan menjadi warga negara AS pada tahun 2002. Sriram Krishnan lahir di India dan pindah ke AS dengan visa L-1 pada tahun 2007.
Beri tahu saya jika Anda ingin saya melakukan perubahan apa pun!
#ATASurgeAnalysis #CryptoETFMania #GMTBurnVote #BitwiseBitcoinETF #CryptoRegulation2025