Reaksi Kontroversial Trump terhadap Keputusan Pengampunan Biden: ‘Pergi Ke Neraka’ 😎😎
Presiden terpilih Donald Trump sekali lagi memicu kontroversi, kali ini terkait keputusan yang diambil oleh Presiden Joe Biden mengenai narapidana yang dihukum mati secara federal. Setelah Biden mengubah hukuman 37 dari 40 narapidana, mengurangi hukuman mereka menjadi penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat, Trump menyatakan ketidaksetujuan kuatnya melalui sebuah postingan media sosial yang tajam.
Trump, melalui platform Truth Social miliknya, menyerang para narapidana, banyak di antaranya dihukum karena kejahatan berat seperti pembunuhan dan penyerangan seksual. Merujuk kepada mereka sebagai “37 kriminal paling kejam” yang telah “membunuh, melakukan penyerangan seksual, dan merampok seperti tidak ada orang lain sebelumnya,” Trump dengan tajam mengkritik pengampunan Biden, mengatakan, “Saya menolak untuk mengucapkan Selamat Natal kepada ‘jiwa’ beruntung itu tetapi, sebaliknya, akan mengatakan, PERGI KE NERAKA!”
Langkah ini, yang mencakup setidaknya lima pembunuh anak dan beberapa pembunuh massal, dipuji oleh sebagian orang sebagai tindakan belas kasih, tetapi pernyataan berapi-api Trump mencerminkan perpecahan yang dalam dalam politik Amerika tentang isu-isu seperti reformasi peradilan pidana dan pengampunan. Kata-katanya segera memicu kemarahan dan perdebatan mengenai perlakuan yang tepat terhadap individu-individu tersebut, semakin memperdalam perpecahan politik antara dia dan Biden.
Kontroversi terbaru ini muncul saat Trump terus menavigasi isu-isu internasional dan domestik, termasuk kritiknya terhadap China dan Kanada, serta promosi kepentingan AS dalam masalah global seperti Kanal Panama dan Greenland. Apakah ledakan emosi terbaru ini akan mempengaruhi pandangan publik terhadap pendekatan berbeda kedua pemimpin dalam pemerintahan masih harus dilihat.