Mengetahui token cryptocurrency mana yang mungkin meningkat nilainya melibatkan analisis tren pasar, data historis, dan sentimen. Berikut adalah panduan langkah demi langkah dengan contoh.
1. Pelajari Dasar-Dasar Token
Tim & Proyek: Siapa yang ada di balik proyek ini? Apakah ini menyelesaikan masalah dunia nyata?
Utilitas Token: Apakah token ini penting untuk ekosistem?
Adopsi: Apakah ini mendapatkan pengguna atau kemitraan?
2. Analisis Sentimen Pasar
Gunakan platform seperti CoinGecko, CoinMarketCap, atau Twitter untuk mengukur minat komunitas.
Periksa berita tentang regulasi, kemitraan, atau pembaruan teknologi.
3. Gunakan Analisis Teknikal (TA)
Ini melibatkan membaca grafik dan menggunakan indikator untuk memprediksi pergerakan harga.
Indikator Kunci yang Perlu Diperhatikan:
1. Tingkat Dukungan & Resistensi:
Dukungan: Tingkat harga di mana token cenderung berhenti jatuh.
Resistensi: Tingkat harga di mana cenderung berhenti naik.
2. Rata-Rata Bergerak (MA):
MA 50-hari: Tren jangka pendek.
MA 200-hari: Tren jangka panjang.
Contoh: Jika MA 50-hari melintasi di atas MA 200-hari, itu adalah tanda bullish (Golden Cross).
3. Indeks Kekuatan Relatif (RSI):
Nilai berkisar dari 0 hingga 100.
Overbought (di atas 70): Harga mungkin segera turun.
Oversold (di bawah 30): Harga mungkin segera naik.
4. Volume:
Peningkatan volume selama pergerakan harga menunjukkan kekuatan.
Contoh Analisis
Token: Solana (SOL)
1. Periksa Grafik:
Harga memantul dari dukungan yang kuat di $20.
Membentuk tren bullish.
2. Terapkan Indikator:
RSI = 35 (Zona Oversold).
Volume meningkat mendekati dukungan, menunjukkan minat beli.
MA 50-hari mendekati persilangan dengan MA 200-hari (kemungkinan Golden Cross).
3. Hasil:
Indikator ini menunjukkan kemungkinan pergerakan naik.
Alat yang Digunakan
TradingView: Untuk grafik dan indikator yang lebih detail.
Crypto Screener: Memfilter token berdasarkan kinerja dan sinyal.
Glassnode / Santiment: Untuk metrik on-chain seperti aktivitas dompet.