Jika kita membandingkan Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE) dari segi perkembangan teknologi, Shiba Inu terlihat lebih maju karena ekosistemnya dan penggunaan teknologi blockchain modern. Inilah alasannya:
1. Blockchain dan teknologi yang mendasarinya
Dogecoin:
Berdasarkan kode Litecoin, yang merupakan cabang dari Bitcoin.
Menggunakan mekanisme Proof-of-Work (PoW) yang sudah ketinggalan zaman dan memerlukan pengeluaran energi yang signifikan untuk penambangan.
Blockchain Dogecoin relatif sederhana dan tidak mendukung kontrak pintar atau aplikasi terdesentralisasi yang kompleks (dApps).
Shiba Inu:
Beroperasi sebagai token ERC-20 di blockchain Ethereum, memberikan akses ke alat canggih dan ekosistem Ethereum.
Transisi Ethereum ke Proof-of-Stake (PoS) menjadikannya lebih ramah lingkungan dan berkinerja lebih baik.
Berkat standar ERC-20, SHIB mudah terintegrasi dengan sebagian besar protokol DeFi
2. Ekosistem
Dogecoin:
Hanya berfokus pada transaksi dan menyimpan nilai.
Pengembangan teknis sangat minim dan pembaruan kode jarang terjadi.
Shiba Inu:
Mengembangkan ekosistemnya sendiri, antara lain:
ShibaSwap: Pertukaran Terdesentralisasi (DEX) untuk pertukaran token, staking, dan farming.
Token LEASH dan BONE: token tambahan untuk memperluas fungsi ekosistem.
Shibarium: Blockchain lapisan 2 masa depan yang menjanjikan transaksi lebih murah dan lebih cepat dengan mengurangi ketergantungan pada Ethereum.
Integrasi ke dalam proyek metaverse dan NFT.
3. Tim pengembangan
Dogecoin:
Para pengembang mengerjakan proyek ini secara sukarela, tanpa investasi besar.
Pembaruan berjalan lambat, dan proyek itu sendiri telah lama dipandang sebagai meme.
Shiba Inu:
Tim aktif yang secara rutin menambahkan fitur baru dan mengembangkan proyek.
Pendekatan yang lebih ambisius untuk memperluas ekosistem.
Kesimpulan
Shiba Inu jelas menang dalam hal kemajuan teknologi berkat ekosistemnya, integrasi dengan Ethereum dan rencana untuk mengembangkan produk baru seperti blockchain Shibarium. Dogecoin, meskipun lebih tua, tetap merupakan mata uang sederhana dan kurang berteknologi maju yang berfokus pada budaya dan komunitas meme.