Hari ini, nilai tukar won-dolar melewati 1470 won, menandai level tertingginya sejak krisis keuangan global 15 tahun dan 9 bulan yang lalu. Menurut TradingView, nilai tukar saat ini diperdagangkan pada 1.478,7 won, meningkat 0,8% dibandingkan hari sebelumnya. Para ahli mengaitkan lonjakan ini dengan berbagai faktor, termasuk konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, inflasi global yang meningkat, dan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS. Konflik tersebut telah menyebabkan ketidakpastian yang meningkat dalam ekonomi global, mendorong investor menuju mata uang safe-haven seperti dolar AS. Selain itu, semakin lebar kesenjangan antara suku bunga di Korea Selatan dan AS telah membuat dolar lebih menarik bagi investor, semakin memicu lonjakan nilai tukar won-dolar. Bank of Korea telah mengungkapkan keprihatinan atas depresiasi cepat won, karena dapat menyebabkan inflasi impor dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. Bank tersebut sedang memantau situasi dengan cermat dan mungkin akan campur tangan di pasar valuta asing untuk menstabilkan won jika diperlukan. Pemerintah juga sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk mendukung eksportir dan mengurangi dampak depresiasi won terhadap bisnis dan konsumen. Langkah-langkah ini dapat mencakup memberikan bantuan keuangan kepada eksportir, mempromosikan ekspor, dan mendiversifikasi pasar ekspor. Nilai tukar won-dolar adalah indikator kunci dari kesehatan ekonomi Korea Selatan, dan lonjakan terbarunya telah menimbulkan keprihatinan di kalangan pembuat kebijakan dan pelaku bisnis. Pemerintah dan bank sentral sedang memantau situasi dengan cermat dan siap mengambil tindakan yang tepat untuk menstabilkan won dan mendukung ekonomi.