Tokenomics mengacu pada struktur ekonomi cryptocurrency. Ini mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan dan nilai token. Ini juga mencakup faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan dan nilai token di masa depan. Faktor-faktor ini termasuk penciptaan, distribusi, penawaran dan permintaan, mekanisme insentif, dan jadwal pembakaran. Pengetahuan tentang tokenomics sangat diperlukan bagi seorang investor untuk bergabung dengan proyek kripto.

Apa Itu Tokenomics?

Kata ini "tokenomics" adalah gabungan dari "token" dan "ekonomi." Ini adalah seperangkat aturan yang bersama-sama menciptakan ekosistem kripto. Ini dikodekan dalam perangkat lunak dan karenanya dapat diprediksi dan transparan. Inilah cara mereka mengontrol cara di mana token dibuat, didistribusikan, dan digunakan di jaringan.

Misalnya, ada 21 juta koin tetap dari Bitcoin ($BTC). Koin-koin ini dihasilkan melalui penambangan. Beberapa individu diberi imbalan dengan kemampuan untuk memvalidasi transaksi. Subsidi ini dibagi dua setiap 210.000 blok, yang berarti bahwa setiap 4 tahun subsidi blok menjadi setengah. Ini terus berlanjut hingga semua 21 juta Bitcoin ditambang.

Elemen Kunci Tokenomics

Ada beberapa elemen penting dari tokenomics. Elemen-elemen ini mempengaruhi nilai token dan utilitasnya. Berikut adalah aspek kunci dari tokenomics:

1. Pasokan Token

Ketika datang ke harga, pasokan token sangat penting. Pasokan maksimum berkaitan dengan total semua token yang akan ada. Misalnya, ambil Bitcoin yang memiliki pasokan maksimum 21 juta koin. Ada batas 84 juta koin untuk Litecoin ($LTC). Pasokan yang beredar juga merupakan faktor penting lainnya. Ini berarti berapa banyak token yang saat ini beredar. Harga token didasarkan pada keseimbangan antara pasokan maksimum dan pasokan yang beredar, bukan pada total pasokannya.

2. Utilitas Token

Utilitas token adalah kegunaannya dalam ekosistem token. Salah satu contohnya berasal dari Binance Coin ($BNB) yang digunakan untuk membayar biaya transaksi. Ini juga penting bagi pengguna untuk dapat menggunakan beberapa layanan pertukaran Binance. Pemegang memiliki kemampuan untuk memberikan suara pada keputusan. Token keamanan adalah apa yang mewakili kepemilikan aset. Semakin banyak utilitas yang dimiliki token, semakin kuat tokenomics-nya.

3. Distribusi Token

Nilai token dapat tergantung pada bagaimana token tersebut didistribusikan. Ada dua metode distribusi utama: peluncuran adil dan pra-penambangan. Peluncuran adil adalah ketika token didistribusikan secara merata kepada publik. Peluncuran adil termasuk Bitcoin dan Dogecoin. Pra-penambangan, di sisi lain, berarti distribusi token kepada investor tertentu, sebelum token dirilis ke publik. Ethereum dan Binance Coin telah menggunakan pra-penambangan.

Stabilitas token mereka tergantung pada seberapa adil token didistribusikan. Anda mungkin melihat harga token menjadi fluktuatif jika dikendalikan oleh segelintir pemegang. Biasanya, lebih stabil ketika distribusi lebih merata.

4. Pembakaran Token

Pembakaran token mengacu pada tindakan secara permanen mengeluarkan token dari peredaran. Langkah ini mengurangi total pasokan token. Misalnya, lebih sering, Binance Coin (BNB) membakar token sehingga mengurangi pasokannya. Ethereum juga mulai membakar token pada tahun 2021. Mengurangi total pasokan dapat meningkatkan nilai token. Namun, jika pembakaran token tidak dikelola dengan baik, itu dapat merusak likuiditas token.

5. Mekanisme Insentif

Orang-orang berpartisipasi dalam jaringan karena mekanisme insentif. Misalnya, penambang Bitcoin diberi imbalan untuk memvalidasi transaksi. Dalam sistem Proof of Stake (PoS), pengguna mengunci token untuk melakukan transaksi. Sebagai hasil dari aktivitas ini, mereka memperoleh imbalan.

Insentif digunakan oleh proyek DeFi seperti Compound untuk mendorong partisipasi. Token adalah imbalan bagi pengguna. Mereka menyelaraskan kepentingan peserta dengan kesuksesan platform.

Masa Depan Tokenomics

Tokenomics adalah proses evolusioner. Banyak model tokenomics telah diuji sejak Bitcoin diciptakan pada tahun 2009. Ini benar, dan beberapa telah berhasil, beberapa telah gagal. Model Bitcoin cukup tahan lama. Sementara pasar tumbuh, konsep baru seperti Token Non-Fungible (NFT) muncul.

Nilai NFT diciptakan oleh kelangkaan. Aset dunia nyata (RWAs), seperti properti, dapat ditokenisasi dan dengan demikian menciptakan model tokenomics baru. Perkembangan ini akan memberikan peluang tambahan bagi investor asing.

Kesimpulan

Terakhir, memahami cryptocurrency memerlukan pengetahuan tentang tokenomics. Ini tentang pasokan, utilitas, distribusi, pembakaran, dan insentif. Semua elemen ini mempengaruhi nilai dan kinerja token tertentu yang mungkin dimiliki. Analisis tokenomics membantu investor dalam pengambilan keputusan. Pada akhirnya, cryptocurrency terus berkembang, dan memahami tokenomics akan selalu relevan bagi investor kripto.