Beberapa alasan di balik kekonyolan itu..

Beberapa faktor telah berkontribusi terhadap penurunan ini:

1. Kebijakan Moneter Federal Reserve: Pada tanggal 18 Desember 2024, Federal Reserve mengumumkan penurunan suku bunga dana federal sebesar 0,25 poin persentase. Namun, hal itu juga mengisyaratkan pendekatan yang lebih hati-hati untuk tahun 2025, dengan memproyeksikan hanya dua pemotongan tambahan, bukan empat seperti yang diantisipasi sebelumnya. Sikap agresif ini telah menyebabkan kondisi likuiditas yang lebih ketat, yang berdampak buruk pada aset berisiko, termasuk mata uang kripto. 

2. Meningkatnya Imbal Hasil Treasury: Setelah pengumuman Federal Reserve, terjadi peningkatan yang signifikan dalam imbal hasil Treasury. Imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti Bitcoin, yang mendorong beberapa investor untuk mengurangi kepemilikan kripto mereka demi investasi yang lebih tradisional. 

3. Sentimen Pasar dan Aksi Ambil Untung: Bitcoin melampaui angka $100.000 pada awal Desember 2024, mencapai puncaknya di $108.309 pada 17 Desember. Tonggak sejarah ini menyebabkan beberapa pemegang jangka panjang memperoleh keuntungan, meningkatkan tekanan jual dan berkontribusi terhadap penurunan pasar. 

4. Indikator Ekonomi yang Lebih Luas: Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk November naik sebesar 0,1%, mempertahankan tingkat tahunan di 2,4%, di atas target Federal Reserve sebesar 2%. Inflasi yang terus-menerus ini menunjukkan bahwa bank sentral dapat mempertahankan kebijakan moneter yang ketat lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, yang dapat berdampak negatif pada investasi spekulatif seperti mata uang kripto. 

Faktor-faktor gabungan ini telah menciptakan lingkungan yang menantang bagi pasar mata uang kripto, yang menyebabkan penurunan baru-baru ini yang diamati di berbagai aset digital.