Pada hari musim dingin yang dingin ini, pergerakan Bitcoin tampaknya juga terpengaruh oleh suasana musim. Sejak jatuh dari puncak mencolok 108.000 dolar pada 17 Desember, Bitcoin seolah terjun ke dalam jurang yang tak berujung, hanya dalam beberapa hari saja jatuh 14,5%, mencapai titik terendah di 92.442 dolar, membuat hati banyak investor cryptocurrency terpuruk.

Namun, di tengah perjalanan beruang yang panjang ini, ada seberkas cahaya hangat yang diam-diam mekar. Dijuluki sebagai 'Mercusuar Crypto' - 'Tuan Crypto', pada hari dingin ini, dengan sikap yang hampir seperti seorang nabi, ia melemparkan suara optimisnya ke pasar: 'Saya sudah siap untuk rebound Natal Bitcoin!' Kalimat ini, seperti sebutir batu yang dilemparkan ke permukaan danau yang tenang, memicu riak-riak gelombang.

Pada 24 Desember, saat Bitcoin berkisar di sekitar 94.000 dolar, pasar tampaknya masih terbenam dalam keputusasaan. Namun, komentar optimis dari 'Tuan Crypto', seperti sinar matahari musim dingin, menerobos awan gelap pasar, menerangi hati para investor. Ia meramalkan berdasarkan data sejarah dari tahun 2016 dan 2020 bahwa Bitcoin akan mengalami lonjakan besar. Dan hingga saat itu, harga perdagangan BTC telah secara diam-diam pulih menjadi 93.800 dolar, seolah sedang menuju ramalannya.

Data sejarah juga tampaknya mendukung ramalannya. Menurut sebuah studi oleh CoinGecko, selama sepuluh tahun dari 2014 hingga 2023, pasar crypto mengalami rebound di delapan dari sepuluh periode setelah liburan Natal. Rebound ini seperti percikan api di musim dingin, menyalakan harapan di pasar. Di hari-hari rebound tersebut, total kapitalisasi pasar crypto dari 27 Desember hingga 2 Januari, meningkat antara 0,7% hingga 11,8%, membawa kejutan yang menyenangkan bagi para investor.

Namun, sejarah tidak selalu merupakan salinan yang sempurna. Pada Natal 2021, Bitcoin tidak mengalami rebound yang diharapkan, malah jatuh dari puncak 69.000 dolar, dengan nilai turun 26%, dan melanjutkan tren penurunan ini sepanjang tahun 2022. Fenomena yang tidak biasa ini, tanpa diragukan lagi menambah ketidakpastian dan kecemasan di pasar.

Tetapi justru dalam konteks seperti ini, ramalan optimis dari 'Tuan Crypto' menjadi sangat berharga. Ia bukan hanya meramalkan rebound pasar, tetapi juga menyampaikan sebuah keyakinan - bahkan di hari-hari terdingin, Bitcoin dapat memancarkan cahayanya sendiri. Suaranya, seperti lagu perang yang menggebu-gebu, menginspirasi setiap investor yang berjuang di pasar crypto, membuat mereka percaya: tidak peduli bagaimana pasar berfluktuasi, selama ada cahaya di hati, harapan tidak akan pernah padam.

Mari kita bersama-sama berharap, pada Natal ini, apakah Bitcoin akan seperti yang diinginkan 'Tuan Crypto', menyambut sinar matahari musim dingin yang menjadi miliknya?