Integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan cryptocurrency siap untuk merevolusi dunia keuangan. Keputusan presiden terpilih Donald Trump untuk menggabungkan sektor-sektor ini di bawah satu kantor penasihat yang disebut 'Kantor Penasihat Crypto dan AI Gedung Putih' menunjukkan pentingnya bidang yang sedang berkembang ini.

Mantan COO PayPal David Sacks, yang memiliki pengalaman luas dalam pembayaran dan cryptocurrency, telah ditunjuk untuk memimpin inisiatif ini. Dia percaya bahwa kombinasi AI dan cryptocurrency memiliki potensi yang sangat besar dan akan menciptakan peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan. Salah satu contoh bagaimana AI dapat mengubah aset digital adalah melalui pengembangan program perangkat lunak cerdas otonom yang disebut agen AI.

Program-program ini dapat menggunakan teknologi blockchain dengan tingkat kelincahan yang menyerupai manusia, melakukan tugas seperti eksekusi transaksi dan manajemen dompet. Ini dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi dan skalabilitas dalam industri. Namun, seperti halnya teknologi baru, ada juga risiko dan tantangan yang terkait dengan penggunaan agen AI di ruang crypto.

Untuk memastikan implementasi yang aman dan etis, langkah-langkah pengaman yang kuat, pedoman, dan sistem keamanan harus diterapkan. Dampak potensial dari perkembangan ini pada harga altcoin juga patut dicatat. Saat ini, sudah ada beberapa cryptocurrency yang berfokus pada AI atau didukung AI dengan kapitalisasi pasar multi-miliar dolar. Tren ini diperkirakan akan berlanjut seiring semakin banyak aplikasi AI yang mandiri dan otomatis yang berjalan di platform keuangan terdesentralisasi seperti Ethereum dan Solana.

Perkembangan semacam ini dapat menarik modal dan likuiditas yang signifikan, mendukung pertumbuhan jangka panjang bagi banyak altcoin.

Sumber

Judul Postingan: Bagaimana AI dan Cryptocurrency Bergabung di Bawah Administrasi Trump: Dampak Potensial pada Manajemen Aset Digital muncul pertama kali di CoinBuzzFeed.