#ReboundRally Apa itu Rebound Rally?

Rebound rally terjadi ketika harga suatu aset, sektor, atau pasar secara keseluruhan naik tajam setelah mengalami penurunan yang berkepanjangan atau tajam. Fenomena ini dapat terjadi pada saham individu, indeks, atau instrumen keuangan lainnya. Meskipun dapat menandakan pemulihan potensial, rebound rally sering kali bersifat sementara dan tidak selalu menunjukkan pembalikan tren jangka panjang.

---

Karakteristik Rebound Rally

1. Pemulihan Jangka Pendek:

Biasanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu, tergantung pada kondisi pasar.

Terjadi selama pasar bearish atau tren turun.

2. Didorong oleh Reaksi Berlebihan:

Sering kali disebabkan oleh kondisi oversold di mana investor menganggap aset undervalued.

Indikator teknis seperti RSI (Relative Strength Index) atau Bollinger Bands menandakan kemungkinan bounce.

3. Dipengaruhi oleh Faktor Eksternal:

Berita ekonomi positif, intervensi bank sentral, atau kejutan laba dapat memicu rally.

Perubahan sentimen sementara, seperti kelegaan setelah ketidakpastian atau peristiwa geopolitik, memainkan peran.

4. Volume:

Kekuatan sebuah rally sering diukur dengan volume perdagangan.

Volume yang lebih tinggi selama rebound menunjukkan partisipasi yang lebih kuat, berpotensi menunjukkan keberlanjutan.

---

Mengapa Rebound Rally Terjadi?

1. Kondisi Pasar Oversold:

Setelah penjualan besar-besaran, investor mungkin menganggap pasar undervalued.

Penjual pendek mungkin menutup posisi mereka, menambah tekanan beli.

2. Sentimen Pasar:

Berita atau peristiwa positif, seperti laporan laba yang lebih baik atau perubahan dalam kebijakan moneter, dapat meningkatkan kepercayaan investor.

Penjualan yang dipicu oleh ketakutan mungkin mereda, yang mengarah pada rally kelegaan.

3. Level Teknis:

Trader sering mencari level support, di mana tekanan jual diserap, memicu bounce.

Breakout dari level resistensi kunci dapat memperkuat rally.

4. Spekulasi:

Investor ritel dan institusi mungkin masuk, berspekulasi pada pemulihan jangka pendek.