Xu Zhuoyun, dari keluarga pejabat, lebih tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan rakyat biasa saat ia memperhatikan sejarah, seperti pemikiran dan kehidupan masyarakat umum, bukan hal-hal yang biasanya dicatat dalam buku sejarah tradisional yang berkaitan dengan pemerintah, negara, perang, dan sebagainya. Setelah pensiun, Xu Zhuoyun mengabdikan dirinya pada penulisan sejarah untuk masyarakat, menjadi salah satu sejarawan masyarakat yang paling terkenal di dalam negeri, dengan pandangan utama:
01. Saya tidak lagi memiliki rasa hormat dan fantasi terhadap tokoh-tokoh besar.
02. Saya menulis sejarah untuk rakyat biasa.
03. "Tiongkok" adalah sebuah komunitas yang telah berevolusi selama ribuan tahun.
Dua kata "Tiongkok" ini, bukanlah sebuah negara, bukanlah sebuah entitas politik, bukan pula negara berdaulat yang dapat didefinisikan oleh negara-negara saat ini, dan bukan pula sistem budaya. Itu adalah budaya, politik, ekonomi, dan sosial dalam suatu wilayah yang luas, yang terdiri dari beragam orang dari berbagai sumber yang hidup bersama selama ribuan tahun. Komunitas ini adalah, kehidupan semua orang terikat bersama, nasib terikat bersama, dan masa depan juga terikat bersama.
Dapat membentuk komunitas sebesar ini, bukanlah hal yang dapat dijelaskan dengan dua kata "kedaulatan" atau "garis keturunan", jadi saya mengambil empat atau lima faktor berbeda, menyusun menjadi suatu sistem jaringan yang interaktif dan saling tarik-menarik, sistem jaringan ini bukanlah sementara, tetapi telah berevolusi selama ribuan atau bahkan puluhan ribu tahun. Sistem ini dapat bertahan hingga hari ini, cukup konkret, karena ia memiliki inti, yang merupakan sesuatu yang telah ditempa, dicampur, dan digabungkan selama bertahun-tahun.
Budaya Tiongkok, berasal dari dataran tengah Tiongkok, mengumpulkan berbagai aliran, bergerak menuju Asia Timur, menuju Asia, dan akhirnya berkumpul menjadi lautan, menuju lautan dunia. Dunia, lautan seluruh umat manusia, selalu menjadi tujuan yang diidam-idamkan oleh orang Tiongkok. Apa yang dikatakan Konfusius tentang menenangkan orang dan menenangkan rakyat: adalah tujuan akhir dari komunitas ini, bukan hanya dalam batas negara, tetapi menuju seluruh dunia.
Konsep "Tianxia" yang terbentuk pada zaman Dinasti Zhou Barat, menunjukkan bahwa peradaban adalah milik bersama seluruh dunia, tanpa batas negara. Oleh karena itu, tradisi budaya ini, yang diakui oleh orang Tiongkok sebagai tubuh budaya itu sendiri, seharusnya sesuai dengan idealisme dunia yang harmonis. Suatu dunia yang harmonis, meskipun sulit diwujudkan, namun selalu menjadi tujuan yang patut dicita-citakan: terutama di era globalisasi saat ini, seharusnya menjadi ide yang relevan dan bermanfaat.
04. Semangat filsafat Tiongkok: tidak runtuh dan tidak angkuh.
05. Di kalangan rakyat, ada otonomi yang tak terlihat.