Proyeksi Open Network (TON) dan Telegram akan mendatangkan lebih dari 500 juta pengguna ke Web 3 pada tahun 2028.
TON yang merupakan blockchain canggih yang dibangun oleh tim Telegram berharap dapat memanfaatkan basis pengguna Telegram yang sangat besar yaitu lebih dari 1 miliar untuk menarik jutaan orang ke dalam ekosistem Web 3.
TON berupaya mengintegrasikan aplikasi terdesentralisasi ke Telegram dan juga berinvestasi besar-besaran dalam kategori kripto Play to Earn seperti yang terlihat dengan kemajuan proyek seperti Hamster Kombat dan Tapswap.
Kemitraan TON dengan Telegram dapat meniru pencapaian Program Mini WeChat di Tiongkok dan berpotensi memposisikan TON sebagai platform terdepan untuk pertumbuhan dan adopsi Web3.
Kemitraan Ton dengan Telegram telah menghasilkan beberapa pencapaian yang disorot dalam laporan. Laporan tersebut menyatakan bahwa TON saat ini memiliki lebih dari 280.000 pengguna aktif harian di TON dan 800.000 transaksi harian.
🔸Rumus Menang TON
Strategi utama Ton di Web 3 yang mendorong kesuksesannya adalah integrasi Dompet Ton Space dan Aplikasi Mini Telegram yang berfokus pada kategori Play to earn crypto.
Pendekatan ini terbukti menjadi rumus yang sukses yang mendorong penciptaan lebih dari enam juta akun sejak November 2023.
Aplikasi mini Telegram ada di Aplikasi Telegram dan terdiri dari permainan Tap to-earn yang populer seperti Hamster Kombat, Notcoin, dan Blum dengan jutaan pemain global.
Permainan ini menawarkan imbalan crypto sebagai insentif utama mereka sehingga secara tidak langsung menarik pemain ke dunia cryptocurrency.
Selain permainan Play to earn, ada Aplikasi Mini DeFi yang berkembang pesat untuk trading dan staking juga di Aplikasi Telegram.
Strategi untuk mengintegrasikan kemampuan Web 3 ke dalam aplikasi media sosial yang populer terbukti menjadi langkah jenius mengingat kesuksesannya dalam waktu singkat dan kemampuannya untuk menarik jutaan pengguna baru ke Web 3.
🔸Apa yang perlu diketahui
Toncoin, cryptocurrency asli dari blockchain TON oleh Telegram telah melonjak lebih dari 200% tahun ini, menjadikannya jaringan Layer-1 paling berharga kelima. Saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar $17,5 miliar.
Blockchain Telegram Open Network (TON) pertama kali dikembangkan oleh tim Telegram yang dipimpin oleh Pavel Durov, dan diluncurkan pada tahun 2019.
Pada Mei 2020, Telegram menghentikan pengembangan Ekosistem TON setelah SEC melarang mereka untuk menerbitkan Grams kepada investor. Pada tahun 2020, proyek ini dipindahkan ke pengembang independen dari komunitas sumber terbuka Newton, dan komunitas kemudian memilih untuk mengubah namanya menjadi Yayasan Jaringan Terbuka (TON).