Kelompok siber Korea Utara TraderTraitor kembali beraksi, mencuri Bitcoin senilai $308 juta ($BTC ) dari Bitcoin.DMM.com yang berbasis di Jepang. Berikut ini adalah bagaimana pencurian mata uang kripto besar-besaran ini terjadi—dan apa artinya bagi industri:

🔑 Sorotan Utama

1️⃣ Detail Serangan:

  • Peretas menggunakan rekayasa sosial di LinkedIn untuk menargetkan karyawan Ginco yang memiliki akses ke sistem dompet Bitcoin.DMM.

  • Sebuah skrip Python berbahaya di GitHub berfungsi sebagai titik masuk terjadinya pelanggaran.

  • Hasilnya: transfer tidak sah sebesar 4.502,9 $BTC senilai $308 juta.

2️⃣ Teknik Canggih:

  • Phishing LinkedIn: Penjahat siber berpura-pura sebagai perekrut untuk mendapatkan kepercayaan.

  • Eksploitasi GitHub: Korban tanpa sadar menjalankan malware yang disamarkan sebagai tes pengkodean.

  • Pembajakan Sesi: Peretas memanfaatkan kredensial yang dicuri untuk menyamar sebagai karyawan dan mencegat transaksi.

3️⃣ Investigasi Global:

  • Kolaborasi antara FBI, Badan Kepolisian Nasional Jepang (NPA), dan Pusat Kejahatan Siber Departemen Pertahanan (DC3).

  • Otoritas sedang melacak dana dan mengidentifikasi pola TraderTraitor untuk mengurangi risiko di masa depan.

🌍 Mengapa Ini Penting

  • Ancaman Meningkat: Korea Utara terus menggunakan pencurian kripto sebagai strategi untuk menghindari sanksi internasional.

  • Rekayasa Sosial: Platform profesional seperti LinkedIn dan GitHub menjadi vektor serangan yang krusial.

  • Dampak Industri: Insiden ini menyoroti kebutuhan mendesak akan praktik keamanan siber yang lebih kuat di ruang kripto.

💡 Cara Tetap Aman

  • Verifikasi Kontak: Selalu periksa ulang pesan LinkedIn, terutama dari perekrut yang tidak dikenal.

  • Hindari Skrip Tidak Dikenal: Jangan pernah menjalankan kode atau membuka tautan tanpa memverifikasi sumbernya.

  • Perkuat Keamanan: Gunakan autentikasi dua faktor dan pantau aktivitas akun yang mencurigakan.


#CryptoSecurity #BitcoinTheft #LinkedInScam #TheCoinRepublic #CryptoNews