Penyakit umum bagi investor ritel, ketika untung merasa posisi terlalu sedikit, ketika rugi merasa posisi terlalu besar!

Dalam perdagangan, ada masalah yang umum terjadi, yaitu ketika pasar naik, investor merasa posisi yang dimiliki terlalu sedikit; dan ketika pasar turun, investor merasa posisi yang dimiliki terlalu banyak. Situasi ini menunjukkan bahwa investor tidak mengontrol posisi dengan baik.

Sebenarnya, baik saat naik maupun turun, jika investor belum sepenuhnya membangun posisi, mereka akan menyesali keraguannya. Sebaliknya, jika investor memiliki posisi, mereka akan menyesali mengapa tidak mengosongkannya. Sikap ini adalah hal yang normal bagi para trader. Oleh karena itu, kita sering mengatakan, jangan mudah-mudah mengubah posisi kita. Ketika menyesuaikan posisi, harus dipertimbangkan dengan jelas berapa banyak risiko yang bisa ditanggung. Jika investor sensitif terhadap keuntungan atau kerugian yang mengambang, maka cukup menjaga sebagian dari posisi dasar saja.

Berikut adalah beberapa saran tentang manajemen posisi:

1. Jangan sekali gus menginvestasikan semua dana ke pasar, kecuali investor telah memutuskan untuk tidak lagi mengubah posisi.

2. Bahkan jika investor sangat optimis terhadap suatu koin, sebaiknya membangun posisi secara bertahap. Investor harus tetap menghormati pasar, menghindari kepercayaan diri yang berlebihan dan impulsif.

3. Saat menambah posisi, selisih harga harus lebih dari 20%. Jika tidak, investor tidak perlu menambah posisi, terutama dalam keadaan kekurangan dana.

Singkatnya, manajemen posisi sangat penting. Investor tidak perlu sering melakukan transaksi atau menggunakan teknik teknis yang rumit, selama mereka dapat melakukan manajemen posisi dengan baik, mereka dapat mengalahkan sebagian besar teman trader lainnya.