PANews 24 Desember melaporkan, menurut Bloomberg, platform perdagangan derivatif kripto Hyperliquid mengalami aliran dana terbesar dalam satu hari dalam sejarahnya, karena para trader khawatir bahwa peretas Korea Utara bertransaksi di bursa tersebut dan bergegas untuk menarik dana. Ahli keamanan dari penyedia dompet digital MetaMask, Taylor Monahan, menyatakan bahwa dompet digital yang terkait dengan peretas ini sudah mulai bertransaksi di Hyperliquid sejak bulan Oktober. Pada hari Senin, ia membagikan alamat dan aktivitas dompet mencurigakan ini di platform media sosial X. Monahan menunjukkan bahwa transaksi tersebut biasanya merupakan cara bagi peretas Korea Utara untuk menguji potensi kerentanan keamanan di platform seperti Hyperliquid.

Tim pengembang inti Hyperliquid dalam sebuah pernyataan mengatakan: "Hyperliquid Labs telah memperhatikan laporan terkait aktivitas alamat yang diduga terkait Korea Utara, Hyperliquid tidak pernah mengalami serangan dari Korea Utara atau pihak lain. Semua dana pengguna telah dikelola dengan baik."

Postingan Monahan di media sosial memicu diskusi luas, beberapa pendukung Hyperliquid mengkritiknya karena menciptakan kepanikan yang tidak perlu. Menurut data yang disusun oleh dana modal ventura Hashed di Dune Analytics, pada hari Senin lebih dari 112 juta dolar AS dalam stablecoin USDC mengalir keluar dari bursa tersebut. Menurut data dari platform pelacakan CoinGecko, harga token HYPE di bursa tersebut turun 20%.