Bisakah sistem Kecerdasan Buatan (AI) berinteraksi pada tingkat emosional? Pertanyaan ini telah menjadi topik hangat dalam beberapa tahun terakhir menyusul kemajuan dalam teknologi AI.

Pada hari-hari awal inovasi AI, kecerdasan emosional sangat terbatas; iterasi awal sistem AI terbatas pada analisis sentimen dasar. Apa yang berarti adalah bahwa sistem AI hanya dapat mengkategorikan teks sebagai positif, negatif, atau netral, sehingga hampir tidak mungkin untuk memperkaya mereka dengan tingkat kecerdasan emosional yang sama yang ditunjukkan manusia dalam interaksi normal mereka.

Namun, seiring waktu, dunia sistem AI telah berkembang secara signifikan; versi terbaru dari inovasi AI, termasuk GPT 4.0 kini mampu mengidentifikasi emosi meskipun masih kurang kemampuan untuk melakukan analisis reflektif mendalam tentang emosi atau menjelaskan aspek motivasional dari emosi yang dialami orang biasa dari waktu ke waktu.

Kembali ke pertanyaan mendasar; seberapa jauh kemampuan AI untuk mengukur emosi manusia dan apa peluang dalam hal bisnis yang mengadopsi sistem semacam itu? Sementara sebagian besar proyek yang dibangun di ranah ini masih dalam fase penelitian atau pengembangan, ada beberapa inovasi yang tampaknya sudah berada di depan dalam membangun masa depan di mana sistem AI menunjukkan tingkat kecerdasan emosional yang lebih tinggi.

Bagian berikut dari artikel ini akan menyelami salah satu inovasi tersebut; Antix, platform perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) yang didukung AI, yang menggabungkan kekuatan fungsionalitas AI yang canggih dan teknologi Web 3.0 untuk menyederhanakan interaksi digital melalui konsep kembar digital atau manusia digital.

Antix: Membangun Manusia Digital yang Cerdas Emosional

Apa itu kembar digital atau manusia digital?

Bayangkan hidup di era baru di mana keberadaan online Anda dihidupkan dengan 'avatar' manusia digital yang tidak hanya dirancang untuk menjadi generik seperti karakter permainan tipikal atau chatbot bisnis, tetapi dilengkapi untuk memahami dan merespons secara cerdas interaksi pengguna lain atau pertanyaan dari konsumen dalam kasus bisnis atau merek. Inilah motivasi di balik konsep manusia digital dari Antix.

Ini mungkin terdengar seperti hidup di masa depan, tetapi sebenarnya adalah kenyataan. Platform SaaS Antix menyediakan berbagai fitur untuk pengguna digital, bisnis, dan influencer untuk menciptakan manusia digital yang cerdas secara emosional. Fungsi-fungsi ini termasuk kemampuan bagi pengguna untuk menghasilkan manusia digital 3D yang hiper-realistis, dilengkapi dengan kustomisasi canggih seperti pemilihan perilaku, pemilihan suara, kustomisasi multi-level, masa hidup, dan perbaikan.

Dengan kemampuan yang sangat canggih ini, manusia digital atau kembar digital Antix saat ini menonjol sebagai salah satu sistem AI yang paling cerdas secara emosional di luar sana. Tetapi bagaimana tepatnya manusia digital ini menunjukkan kecerdasan emosional?

Kasus Sosial dan Bisnis untuk Manusia Digital yang Cerdas Emosional

Mari kita mulai dengan ketentuan untuk pengguna digital tipikal; manusia digital bertenaga AI dari Antix dapat disesuaikan sebagai profil digital yang sangat cerdas secara emosional berdasarkan imajinasi pengguna.

Alih-alih profil sosial Web 2.0 yang tipikal, manusia digital memiliki suara, gaya, penampilan yang unik dan yang lebih penting emosi yang dapat disesuaikan untuk meniru pemiliknya. Manusia digital ini memberikan kesempatan bagi pengguna ruang digital saat ini untuk terlibat dalam aktivitas yang lebih personal di Web.

Untuk bisnis dan merek, ada cukup banyak kasus penggunaan. Yang pertama adalah meningkatkan kesadaran merek online; manusia digital dapat memanfaatkan kemampuan emosional mereka untuk melakukan fungsi pemasaran digital, termasuk menjadi wajah merek secara online, menyelenggarakan acara virtual dan berinteraksi dengan audiens berdasarkan emosi.

Fungsi penting lainnya adalah meningkatkan kualitas dukungan pelanggan; tidak seperti bot tradisional yang generik, manusia digital memiliki kemampuan untuk memahami dan bereaksi secara emosional, membuat percakapan lebih personal.

Menarik juga untuk mengamati bahwa ekosistem manusia digital bertenaga AI dari Antix juga memanfaatkan teknologi Web 3.0, membuatnya mulus bagi siapa saja untuk mengakses berbagai level langganan. Platform ini memiliki token asli bernama $ANTIX yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelian penting seperti slot untuk kustomisasi tambahan, tiket lelang, promosi, dan kit perbaikan.

Apa yang Diharapkan di Masa Depan?

Masa depan inovasi AI masih sebagian besar belum dimanfaatkan, tetapi sebelum melihat sisi yang lebih cerah, perlu dicatat bahwa perkembangan di ruang yang baru lahir ini menyertainya banyak risiko.

Salah satu yang paling mencolok adalah ketidakjelasan dalam privasi data yang digunakan untuk melatih model AI dan ML. Ini adalah masalah yang telah memaksa beberapa pemimpin industri, termasuk pendiri OpenAI, Sam Altman, untuk menjelaskan diri mereka berkali-kali, baik kepada otoritas maupun publik.

Meskipun demikian, masa depan AI, meskipun secara etis terbatas sampai batas tertentu, sangat menjanjikan mengingat tren terkini di mana inovasi mengadopsi teknologi yang lebih maju seperti Zero-knowledge Proofs (ZKP) untuk melindungi data pengguna.

Apa yang bahkan lebih futuristik adalah kemajuan emosional yang memperkenalkan sistem AI yang tidak hanya terbatas pada lingkup emosi umum seperti kebahagiaan atau kesedihan, tetapi dapat bereaksi terhadap berbagai emosi secara langsung. Inilah yang dipegang masa depan AI - sistem yang berfungsi pada tingkat emosional yang hampir mendekati manusia, membuatnya mulus untuk mendelegasikan tugas yang melibatkan pengambilan keputusan emosional atau keterampilan pemecahan masalah.