Perusahaan kripto pertama di UEA, Phoenix Group, berencana melakukan pencatatan ganda di NASDAQ.

Phoenix Group, perusahaan mata uang kripto pertama di UEA yang terdaftar di Bursa Efek Abu Dhabi (ADX), berencana untuk mencatatkan saham ganda di Nasdaq pada tahun 2025 untuk memperluas jejaknya di seluruh dunia.

Didirikan pada tahun 2017 dan berkantor pusat di Abu Dhabi, perusahaan ini membuat sejarah pada bulan Oktober 2023 ketika terdaftar di bursa saham Timur Tengah sebagai organisasi mata uang kripto dan blockchain swasta pertama.

Dengan program-program yang didukung pemerintah yang menciptakan ekonomi digital yang berkembang pesat, UEA dengan cepat menjadi pusat inovasi mata uang kripto dan tujuan yang diinginkan bagi bisnis kripto yang ingin mendunia.

Phoenix Group telah berkembang menjadi konglomerat teknologi bernilai miliaran dolar dan saat ini menjadi operator penambangan mata uang kripto terbesar di kawasan MENA.

Saat ini, perusahaan tersebut mengoperasikan fasilitas penambangan berkapasitas 765 MW di Amerika Serikat, Kanada, dan Uni Emirat Arab. Komponen penting dari usaha investasi Phoenix Group adalah perangkat penambangan Bitcoin, yang merupakan perangkat keras yang memecahkan teka-teki matematika yang menantang untuk memvalidasi transaksi di jaringan Bitcoin (BTC).

Memanfaatkan pasar peralatan pertambangan yang sedang berkembang, perusahaan ini juga merupakan satu-satunya distributor perangkat pertambangan BTC MicroBT di negara-negara termasuk GCC, Mesir, Turki, dan Kenya.

Anda mungkin juga menyukai: Mata uang kripto baru untuk ditambang secara gratis: 10 proyek teratas

CEO dan salah satu pendiri perusahaan yang baru, Munaf Ali, memiliki lebih dari 20 tahun keahlian di pasar modal. "Dunia aset tradisional dan digital sedang menyatu, dan Phoenix Group tengah mempersiapkan diri untuk meraih kesuksesan di masa depan," ungkapnya. Untuk lebih memperluas jangkauannya di seluruh dunia, ia juga mengatakan bahwa perusahaan tengah gencar mengejar pencatatan ganda di Nasdaq untuk memasuki pasar modal global dan meningkatkan kehadiran internasionalnya.

Seyed Mohammad Alizadehfard, mantan CEO, akan tetap menjadi penasihat bisnis tersebut. “Pengalaman saya di bidang mata uang kripto dan latar belakang Munaf di lembaga senior akan memastikan bahwa perusahaan akan terus menjadi pemimpin dalam industri ini,” ungkapnya.

Pencatatan ganda perusahaan di Nasdaq mungkin penting dalam upaya menjadikan UEA sebagai peserta utama dalam sektor blockchain dan mata uang kripto secara global, terutama jika kancah kripto UEA semakin berkembang dan Phoenix Group memperluas kehadirannya di luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai: Pendiri Binance Changpeng Zhao memicu perdebatan atas dugaan kepemilikan Bitcoin senilai $40 miliar oleh UEA