Trump secara tegas menyatakan bahwa Musk tidak mungkin menjadi presiden Amerika Serikat, dan ia telah menekankan hal ini di beberapa kesempatan. Alasan utamanya adalah bahwa menurut Konstitusi Amerika Serikat, presiden haruslah warga negara yang lahir di Amerika, sedangkan Musk lahir di Afrika Selatan, sehingga secara hukum tidak memenuhi syarat untuk menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

Selain itu, meskipun ada hubungan kerja sama tertentu antara Musk dan Trump, seperti penunjukan Musk untuk memimpin sebuah departemen yang bertujuan meningkatkan efisiensi pemerintah, mengurangi biaya, dan melonggarkan regulasi, Trump bersikeras bahwa ini tidak berarti Musk akan menggantikan posisinya atau mendapatkan jabatan presiden. Trump juga menyebutkan bahwa klaim tentang dirinya 'menyerahkan' posisi presiden kepada Musk adalah rumor yang tidak benar, dan penilaian tinggi yang ia berikan kepada Musk tidak mengubah fakta ini.

Meskipun Musk bukanlah warga negara yang lahir di Amerika Serikat dan tidak dapat menjadi presiden, pengaruhnya terhadap Amerika Serikat memang sangat signifikan, terutama melalui platform sosialnya X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) di mana ia menyuarakan pendapat dan mempengaruhi kebijakan. Selain itu, Musk juga merupakan salah satu donor tunggal terbesar dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2024, yang memiliki pengaruh yang tidak bisa diabaikan terhadap pemilihan tersebut.