Selama dua hari terakhir, harga Bitcoin mengalami penurunan tajam sehingga menimbulkan kekhawatiran di komunitas investasi cryptocurrency. Berikut adalah beberapa alasan utama yang menyebabkan penurunan ini:
1. Pernyataan dari Federal Reserve AS (Fed): Pada tanggal 18 Desember 2024, Ketua Fed Jerome Powell mengumumkan bahwa lembaga ini tidak diperbolehkan memiliki Bitcoin dan tidak bermaksud mengubah undang-undang untuk melakukannya. Pernyataan ini mengurangi ekspektasi investor bahwa The Fed akan menimbun Bitcoin sehingga menimbulkan sentimen negatif di pasar.
2. Kebijakan moneter The Fed yang hati-hati: The Fed telah menurunkan suku bunga sebesar 0,25% lagi, dan juga mengisyaratkan bahwa mereka akan mengurangi laju pelonggaran moneter pada tahun 2025, hanya diperkirakan akan menurunkan suku bunga dua kali, masing-masing sebesar 25 basis poin. Hal ini membuat investor khawatir likuiditas pasar akan mengetat, sehingga berdampak negatif pada aset berisiko seperti Bitcoin.
3. Gelombang aksi jual dan likuidasi kontrak: Kombinasi faktor-faktor di atas telah menyebabkan gelombang aksi jual Bitcoin. Dalam waktu 24 jam, hampir $1,2 miliar perdagangan derivatif mata uang kripto dilikuidasi di bursa, dan lebih dari $1 miliar di antaranya merupakan posisi beli jangka panjang. Likuidasi ini memberikan tekanan yang kuat pada pasar.
4. Sentimen pasar dan reaksi investor: Pernyataan dan kebijakan dari The Fed telah mengguncang kepercayaan investor terhadap prospek bullish Bitcoin. Banyak investor memutuskan untuk mengambil keuntungan atau mengurangi kerugian, sehingga menyebabkan tekanan jual meningkat dan harga Bitcoin terus menurun.
Kombinasi faktor-faktor di atas telah menyebabkan penurunan harga Bitcoin secara signifikan selama dua hari terakhir. Investor harus memantau dengan cermat perkembangan makroekonomi dan kebijakan moneter untuk membuat keputusan investasi yang masuk akal dalam waktu dekat.
Bahasa Indonesia: #BTC