Menurut laporan oleh The Wall Street Journal pada tanggal 20 Desember, sekitar 120 dana lindung nilai terkait kripto mengalami kesulitan mengakses layanan perbankan selama tiga tahun terakhir.

Jumlah ini mewakili sekitar 75% dari 160 dana lindung nilai yang baru-baru ini disurvei oleh Asosiasi Manajemen Investasi Alternatif (AIMA).

Laporan tersebut juga menemukan bahwa tidak satupun dari 20 sektor aset lainnya, termasuk real estate dan kredit swasta, menghadapi tantangan serupa. Masalah perbankan berkisar dari komunikasi yang tidak jelas hingga pemutusan hubungan secara tiba-tiba.

Dari dana lindung nilai kripto yang terkena dampak, lebih dari setengahnya menerima pemberitahuan jelas dari bank bahwa hubungan mereka akan dihentikan. Namun, alasan spesifik sering kali tidak jelas atau bahkan tidak diberikan. Ketika bank memberikan penjelasan, mereka sering kali menyebutkan keinginan untuk meminimalkan risiko yang terkait dengan pelanggannya atau industri kripto.

John D'Agostino, Kepala Penjualan Institusional di Coinbase dan anggota dewan AIMA, menekankan bahwa meskipun dana yang terkena dampak akhirnya menemukan mitra perbankan alternatif, mitra ini terutama adalah organisasi kecil atau lokal.

Operasi Chokepoint 2.0

Komunitas kripto telah berulang kali menyebutkan operasi yang diduga diprakarsai oleh pemerintahan Presiden Joe Biden, bertajuk “Operation Chokepoint 2.0.” Kampanye ini diduga bertujuan untuk membatasi pertumbuhan industri kripto di AS dengan membatasi akses terhadap layanan perbankan.

Paul Grewal, Chief Legal Officer Coinbase, baru-baru ini menerbitkan surat publik dari Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC), yang dikirim ke bank selama tahun 2022. Dalam surat ini, FDIC merekomendasikan Merekomendasikan lembaga keuangan untuk menangguhkan sementara atau menghentikan sepenuhnya aktivitas terkait kripto.

Dokumen-dokumen tersebut diperoleh melalui permintaan Freedom of Information Act (FOIA) yang diajukan pada 18 Oktober, berusaha menjelaskan batas deposit 15% yang diduga dikenakan pada bank-bank yang pro-bank ramah kripto. Grewal menegaskan bahwa surat-surat tersebut merupakan bukti adanya “Operation Chokepoint 2.0.”

Caitlin Long, CEO Custodia Bank, setuju dan percaya bahwa surat-surat ini menunjukkan upaya terorganisir untuk menghambat perkembangan industri kripto di AS.

Austin Campbell, CEO perusahaan pembayaran digital global WSPN, juga menegaskan bahwa hasil survei AIMA semakin memperkuat argumen bahwa "Operation Chokepoint 2.0" adalah nyata.

https://tapchibitcoin.io/75-quy-phong-ho-crypto-gap-kho-khan-trong-hoat-dong-ngan-hang-trong-3-nam-qua.html