Singapura, Hong Kong memimpin revolusi blockchain, bukan AS

Singapura dan Hong Kong muncul sebagai pusat utama untuk teknologi blockchain, bahkan melampaui Amerika Serikat. Namun, prospek untuk ETF kripto di wilayah ini cukup suram, dengan semua enam dana yang diluncurkan di Hong Kong pada akhir April mencatatkan imbal hasil negatif hingga akhir Agustus. Volatilitas pasar cryptocurrency dan ketidakpastian kebijakan AS mempengaruhi daya tarik dana ini bagi para investor. Meskipun Hong Kong telah berinvestasi secara signifikan dalam teknologi blockchain dan mencari pertumbuhan dari sektor ini, persaingan dari pusat keuangan lain seperti Singapura juga kuat.

Membangun pusat blockchain yang berkelanjutan di Hong Kong tidak akan mudah, karena banyak tantangan seperti kurangnya pengalaman di sektor startup teknologi dan persaingan yang ketat. Sementara itu, beberapa ahli memprediksi Bitcoin akan meningkat tajam di masa depan, bahkan mencapai $350,000 pada tahun 2025, yang dapat berdampak positif pada keseluruhan pasar cryptocurrency dan ETF yang terkait.