Saat pemerintah AS menghadapi kemungkinan penutupan, pasar cryptocurrency bersiap untuk dampak signifikan. Penutupan dapat mengakibatkan pengurangan pengawasan regulasi dari lembaga seperti SEC, yang mungkin menghentikan operasi terkait regulasi cryptocurrency dan persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF). Ketidakpastian ini seringkali mengakibatkan volatilitas pasar yang meningkat dan risiko penipuan yang lebih tinggi, seperti yang terlihat pada penutupan sebelumnya.

Reaksi Pasar dan Sentimen Investor

Menyusul penutupan yang akan datang, cryptocurrency utama telah mulai mengalami penurunan tajam. Bitcoin, yang sebelumnya diperdagangkan di atas $100.000, telah jatuh di bawah $97.000, mencerminkan penurunan 6,4% hanya dalam 24 jam. Ethereum dan Solana juga mengalami kerugian signifikan, dengan penurunan sekitar 10% dan 13%, masing-masing. Secara keseluruhan, lebih dari $1 miliar telah keluar dari pasar crypto baru-baru ini karena kecemasan investor terkait kebuntuan politik.

Cryptocurrency sebagai Tempat Perlindungan?

Sementara pasar tradisional mungkin terpuruk selama penutupan pemerintah, cryptocurrency sering dianggap sebagai aset alternatif. Sifatnya yang terdesentralisasi memungkinkan mereka beroperasi secara independen dari tindakan pemerintah, menjadikannya menarik selama masa ketidakstabilan ekonomi. Secara historis, Bitcoin telah menunjukkan reaksi campur selama penutupan sebelumnya—kadang-kadang meroket saat investor mencari perlindungan dalam aset digital.