Laporan terbaru telah menempatkan Singapura sebagai negara terdepan dalam teknologi blockchain dan kripto. Penilaian ini didasarkan pada indeks komposit yang mempertimbangkan paten blockchain, pekerjaan terkait blockchain, dan jumlah bursa kripto. Singapura mendapatkan skor 85,4, menunjukkan inovasinya dalam blockchain dengan lebih dari 2.400 pekerjaan terkait dan 81 bursa kripto. Hong Kong mengikuti dengan skor 82,7, unggul dalam integrasi sistem keuangan. Estonia menduduki peringkat ketiga dengan skor 81,5, meskipun populasinya kecil, menunjukkan hasil yang mengesankan dalam paten dan pekerjaan blockchain. Swiss mengamankan tempat keempat dengan skor 80,2, fokus pada keuangan terdesentralisasi. Amerika Serikat secara mengejutkan menduduki peringkat kelima dengan skor 79,8, menunjukkan perlambatan dalam pangsa pasar selama bertahun-tahun. Pasar berkembang seperti Nigeria, Kenya, Brasil, dan Argentina juga membuat kemajuan dalam inovasi blockchain, menunjukkan pergeseran menuju desentralisasi dan transparansi dalam industri global. Baca lebih banyak berita yang dihasilkan oleh AI di: https://app.chaingpt.org/news