Dalam episode SlateCast baru-baru ini, Liam “Akiba” Wright, pemimpin redaksi, dan Nate Whitehill, CEO, mewawancarai Jesse Glass, peneliti utama AI di Decide AI. Diskusi tersebut berkisar pada upaya Decide AI untuk menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dengan teknologi blockchain untuk verifikasi identitas yang menjaga privasi, memajukan AI terdesentralisasi untuk kecerdasan umum buatan (AGI), dan mempromosikan kepemilikan data.
Selama wawancara, Glass menjelaskan bahwa tujuan utama Decide AI adalah menciptakan aplikasi AI yang dapat memverifikasi identitas manusia tanpa menyimpan data sensitif secara on-chain. Pendekatan ini memastikan privasi pengguna dan kualitas data yang tinggi sekaligus memungkinkan "perlawanan sipil". Sistem ini terintegrasi dengan aplikasi blockchain dan Web2, menyediakan solusi untuk protokol verifikasi yang mengutamakan privasi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penanganan data pribadi oleh entitas terpusat.
Glass juga membahas tantangan penerapan AI pada blockchain, seperti kendala komputasi dan perlunya metode komputasi yang efisien. Ia menyoroti pentingnya inisiatif sumber terbuka dalam mencapai AGI karena sifat kolaboratif dan akses ke berbagai kumpulan data. Lebih jauh, ia menekankan peran blockchain dalam mempromosikan kepemilikan dan privasi data, khususnya di kalangan generasi muda yang mungkin belum sepenuhnya memahami masalah ini.
Ke depannya, Glass menguraikan rencana Decide AI untuk tahun 2025, termasuk memperluas integrasi dan kemampuannya. Tonggak penting meliputi dukungan terhadap blockchain Solana dan Ethereum Virtual Machine (EVM), pengembangan agen LLM otonom yang mampu beroperasi sepenuhnya di dalam rantai, dan eksplorasi kemungkinan baru untuk kontrak pintar dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Secara keseluruhan, wawancara tersebut menunjukkan manfaat potensial dari integrasi AI dengan teknologi blockchain untuk mempromosikan privasi, keamanan, dan desentralisasi di berbagai industri.
Sumber