Audius, platform musik terdesentralisasi, telah bekerja sama dengan International Copyright Enterprise (ICE) untuk memperluas pendapatan royalti bagi lebih dari 330.000 pemilik hak musik, termasuk artis dan penulis lagu. Perjanjian lisensi multiwilayah ini, yang diumumkan pada 19 Desember, mencakup wilayah seperti Afrika sub-Sahara dan Asia Pasifik.
Kemitraan ini bertujuan untuk memanfaatkan teknologi guna memberdayakan kreator, sehingga mereka dapat memperoleh royalti secara langsung melalui pasar global Audius. Audius telah membentuk kemitraan serupa dengan raksasa industri seperti Kobalt dan ASCAP untuk meningkatkan peluang pendapatan bagi pemegang hak.