SEC menyetujui ETF Bitcoin-Ethereum milik Hashdex dan Franklin Templeton.
ETF Hashdex akan diperdagangkan di Nasdaq, dan ETF Franklin di Cboe BZX.
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah menyetujui dua dana yang diperdagangkan di bursa kripto (ETF) yang inovatif. Dana tersebut meliputi Hashdex Nasdaq Crypto Index US ETF dan Franklin Crypto Index ETF. Keputusan tersebut menandai pertama kalinya ETF yang menggabungkan Bitcoin spot dan Ethereum telah menerima izin regulasi.
SEC telah *menyetujui* baik ETF Hashdex Nasdaq Crypto Index US & ETF Franklin Crypto Index…Awalnya akan menampung baik btc & eth. pic.twitter.com/5GUhhhXL7y
— Nate Geraci (@NateGeraci) 19 Desember 2024
ETF Hashdex akan diperdagangkan di Nasdaq, sementara produk Franklin Templeton akan diluncurkan di Bursa Efek Cboe BZX. Kedua ETF akan mengalokasikan kepemilikan berdasarkan kapitalisasi pasar saham beredar bebas Bitcoin dan Ethereum. Pendekatan inovatif ini mendiversifikasi eksposur investasi, mengurangi risiko dibandingkan dengan dana aset tunggal.
Keputusan SEC mencerminkan meningkatnya kenyamanan regulasi terhadap produk kripto hibrida. Badan tersebut menekankan kepatuhan terhadap standar kepercayaan berbasis komoditas dan perjanjian pembagian pengawasan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah penipuan sekaligus memastikan perlindungan investor. ETF tersebut selaras erat dengan ETP kripto aset tunggal yang telah disetujui sebelumnya, dan memenuhi kriteria berdasarkan Exchange Act.
ETF Atasi Volatilitas dengan Investasi Aman
Volatilitas pasar baru-baru ini menambah signifikansi persetujuan ini. Harga Bitcoin turun di bawah $96.000, dan Ethereum turun menjadi $3.440, yang menyoroti pentingnya opsi investasi yang diatur. Dana tersebut menyediakan jalur yang aman bagi investor institusional dan ritel untuk berpartisipasi dalam mata uang kripto.
ETF harus mematuhi pedoman operasional yang ketat. Mereka akan menjaga transparansi dalam kepemilikan portofolio dan penetapan harga, memperbarui nilai indikatif intraday setiap 15 detik. Kedua bursa akan memantau kepatuhan dan dapat menghapus dana jika melanggar peraturan. Pengamanan ini meningkatkan kepercayaan dan stabilitas di pasar kripto.
Analis industri memprediksi permintaan yang tinggi untuk ETF ini. Nate Geraci, presiden The ETF Store, mencatat potensi ETF ini untuk menarik para penasihat yang mencari eksposur kripto yang beragam. Analis Bloomberg memperkirakan dana tersebut akan diluncurkan pada bulan Januari, dengan pembagian 80% Bitcoin dan 20% Ethereum. Rasio ini mencerminkan tren pasar saat ini, yang memastikan eksposur yang seimbang.
Persetujuan tersebut dapat membuka jalan bagi produk serupa di masa mendatang. Mata uang kripto lain seperti Litecoin mungkin menjadi kandidat ETF. Namun, ketidakpastian regulasi masih menyelimuti aset seperti Solana dan XRP. Perubahan kepemimpinan di SEC pada tahun 2025 dapat semakin membentuk lanskap ETF kripto.
Berita Kripto yang Disorot Hari IniOrdeez Membentuk Kembali Lanskap NFT dengan Derivatif Ordinal