#BTCNextMove Bitcoin (BTC) baru-baru ini mengalami penurunan sekitar 4% setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di atas $106.000 awal bulan ini.
Penurunan ini sebagian disebabkan oleh komentar agresif dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mengindikasikan potensi perlambatan dalam siklus pemotongan suku bunga tahun depan, yang telah meredam sentimen investor.
Meskipun terjadi penurunan baru-baru ini, banyak analis mempertahankan prospek bullish untuk Bitcoin di tahun-tahun mendatang. Misalnya, VanEck memperkirakan harga $180.000 pada Q1 2025, Standard Chartered memproyeksikan $200.000 untuk tahun 2025, dan investor Tim Draper mengantisipasi $250.000 pada akhir tahun 2025.
Selain itu, terpilihnya kembali Presiden Donald Trump, yang telah mengambil sikap yang lebih ramah terhadap kripto, diharapkan akan memengaruhi lintasan Bitcoin secara positif. Potensi pemerintahannya untuk melonggarkan regulasi dan kebijakan yang mendukung dapat semakin memperkuat pasar mata uang kripto.
Penting untuk dicatat bahwa harga Bitcoin sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan regulasi, tren ekonomi makro, dan sentimen pasar. Meskipun data historis dan prediksi ahli memberikan wawasan, hal tersebut tidak menjamin kinerja di masa mendatang.
Investor harus berhati-hati, melakukan penelitian menyeluruh, dan mempertimbangkan toleransi risiko mereka sebelum membuat keputusan investasi di pasar mata uang kripto.