Pernyataan terbaru dari BlackRock, pengelola aset terbesar di dunia, telah memicu kontroversi dalam komunitas mata uang kripto dengan memunculkan keraguan tentang pasokan Bitcoin yang dibatasi sebanyak 21 juta koin. Perdebatan ini memiliki implikasi signifikan terhadap kelangkaan Bitcoin, keamanan jaringan, dan kepercayaan investor.

Apakah Batas Pasokan Bitcoin Tidak Dapat Diubah?

Pada tanggal 17 Desember 2024, BlackRock menerbitkan pernyataan yang menyatakan bahwa tidak ada jaminan bahwa batasan 21 juta Bitcoin akan tetap tidak berubah. Pernyataan tersebut telah memicu gelombang diskusi dan volatilitas di pasar kripto, karena kelangkaan Bitcoin dianggap sebagai salah satu proposisi nilai intinya.

Secara teknis, batasan 21 juta hanya dapat diubah melalui hard fork—pembaruan yang memerlukan konsensus luas di seluruh jaringan Bitcoin yang terdesentralisasi. Namun, perubahan tersebut pada dasarnya akan mendefinisikan ulang Bitcoin, menurut Super Testnet, pencipta BitVM dan pakar Bitcoin terkemuka:

“Batas inflasi adalah definisi Bitcoin. Tanpanya, yang tersisa bukan lagi Bitcoin.”

Komunitas Bitcoin telah menyuarakan sentimen ini, menekankan bahwa pasokan tetap adalah landasan nilai dan daya tarik Bitcoin dalam jangka panjang.

Implikasi bagi Penambang dan Keamanan Jaringan

Perdebatan ini juga menyoroti tantangan bagi para penambang Bitcoin. Imbalan blok saat ini adalah 3,125 BTC, tetapi ini akan berkurang setengahnya menjadi 1,625 BTC pada tahun 2028 sebagai bagian dari mekanisme pengurangan separuh Bitcoin.

Model imbalan yang menurun ini menimbulkan kekhawatiran tentang pemeliharaan keamanan jaringan di masa mendatang. Jika imbalan blok menyusut tanpa peningkatan biaya transaksi atau harga Bitcoin yang sesuai, jaringan dapat menjadi kurang terdorong, yang berpotensi membuatnya lebih rentan terhadap serangan.

Reaksi Komunitas

Pernyataan BlackRock telah memecah komunitas kripto:

Joel Valenzuela, manajer pemasaran di Dashpay, meyakini perubahan batasan pasokan sangat tidak mungkin terjadi.

Di sisi lain, Antiprosynthesis, pengembang Ethereum, berpendapat bahwa BlackRock mungkin memiliki pemahaman yang lebih baik tentang Bitcoin daripada beberapa pendukung terkuatnya.

Bentrokan perspektif ini telah menambah volatilitas harga Bitcoin, dengan perubahan pasar yang tajam menyusul pengumuman BlackRock.

Konteks Sejarah: Perang Blok Ukuran

Perdebatan saat ini menggemakan Perang Ukuran Blok pada tahun 2016-2017, ketika komunitas Bitcoin menolak upaya untuk meningkatkan ukuran blok meskipun 95% penambang mendukung perubahan tersebut. Komunitas tersebut akhirnya menolak usulan tersebut, yang menggarisbawahi kekuatan model tata kelola Bitcoin yang didorong oleh konsensus.

Implikasi Masa Depan

Menurut Super Testnet, mengubah batas pasokan Bitcoin akan memerlukan konsensus luas di antara semua pemangku kepentingan—pengembang, penambang, operator node, dan investor. Struktur tata kelola yang terdesentralisasi ini dirancang untuk melindungi Bitcoin dari tekanan eksternal, termasuk tekanan dari lembaga berpengaruh seperti BlackRock.

Namun, pernyataan BlackRock menggarisbawahi masalah yang lebih besar: semakin besarnya pengaruh lembaga keuangan tradisional di bidang kripto. Meskipun hal ini dapat mendorong adopsi, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan desentralisasi dan otonomi jaringan blockchain.

Poin Penting: Perdebatan mengenai batas pasokan Bitcoin sebesar 21 juta berfungsi sebagai pengingat akan keseimbangan yang rapuh antara desentralisasi dan pengaruh institusional dalam ekosistem kripto. Untuk saat ini, tata kelola Bitcoin yang digerakkan oleh komunitas tetap menjadi pertahanan terkuatnya terhadap perubahan mendasar.

$BTC #BTC #BTCNextMove #FranklinCryptoETF