Menurut BlockBeats, pada tanggal 20 Desember, Vivek Ramaswamy mengonfirmasi bahwa akun Twitter miliknya telah diretas. Pelanggaran tersebut menyebabkan penyebaran informasi palsu mengenai kerja sama dengan USUAL. Ramaswamy mengklarifikasi bahwa pengumuman tersebut tidak sah dan mendesak para pengikutnya untuk mengabaikan unggahan yang menyesatkan tersebut.

Insiden ini menyoroti kekhawatiran yang terus berlanjut tentang keamanan siber dan kerentanan akun media sosial terhadap akses yang tidak sah. Tim Ramaswamy dilaporkan tengah berupaya mengamankan akun tersebut dan mencegah aktivitas tidak sah lebih lanjut. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dalam melindungi identitas digital dan potensi konsekuensi pelanggaran keamanan di era digital.