Penurunan pasar saat ini didorong oleh berbagai faktor, dengan BTC anjlok 6,27% menjadi $97.986,03. Pemangkasan suku bunga Federal Reserve baru-baru ini menjadi 4,25%-4,5% dan sinyalnya tentang kecepatan yang lebih lambat untuk pemangkasan lebih lanjut telah meredam optimisme investor. Penyesuaian ini khususnya berdampak pada aset spekulatif seperti Bitcoin, yang sangat sensitif terhadap ekspektasi suku bunga.
Kekhawatiran inflasi meningkat karena kebijakan dari pemerintahan AS yang baru, yang dapat memicu ketidakstabilan harga lebih lanjut. Bitcoin, yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetap bergejolak karena investor mempertimbangkan potensi risiko. Selain itu, likuiditas liburan yang tipis telah memperkuat fluktuasi pasar, memperburuk aksi jual di seluruh pasar kripto dan pasar lainnya.
Indikator ekonomi global yang menunjukkan pelambatan telah meningkatkan ketakutan akan stagnasi atau resesi, yang semakin mengganggu para investor. Ketidakpastian kebijakan seputar tarif, reformasi pajak, dan pengelolaan inflasi telah memperburuk sentimen hati-hati, yang menyebabkan peningkatan volatilitas dalam harga Bitcoin.
Melihat ke depan, Bitcoin mungkin akan menguji level dukungan yang lebih rendah dekat $78,941 atau $73,483 karena level RSI yang jenuh beli dan hambatan makroekonomi. Namun, likuiditas yang membaik dan ketidakpastian yang berkurang dapat mendorong BTC kembali menuju $108,353 pada awal 2025. Investor harus memantau kebijakan Federal Reserve dan data ekonomi global dengan cermat untuk menavigasi volatilitas yang sedang berlangsung.
$BTC #MarketCorrectionBuyorHODL #BinanceAlphaAlert #USJoblessClaimsFall #USCrypto #BTCNextMove