Laporan dari Jinse Finance, menurut CoinDesk, Indeks Volatilitas Bursa Opsional Chicago (VIX) melonjak 74% pada 18 Desember, mencetak peningkatan harian terbesar sejak Februari 2018, menjadi yang kedua tertinggi dalam sejarah. Analisis menunjukkan bahwa lonjakan ini disebabkan oleh penurunan suku bunga 25 basis poin oleh Federal Reserve dan pernyataan hawkish Powell yang memicu kepanikan pasar, menyebabkan Bitcoin sempat jatuh di bawah 100.000 dolar, dan saham AS turun sekitar 3%. Data sejarah menunjukkan bahwa lonjakan VIX yang signifikan sering kali menandakan Bitcoin mencapai titik terendah sementara, seperti pada Februari 2018 ketika VIX melonjak 116% dan Bitcoin rebound dari 6891 dolar menjadi di atas 11000 dolar; pada Agustus 2024 ketika VIX naik 65%, Bitcoin rebound dari 54000 dolar menjadi 64000 dolar.